Seorang pria diduga melakukan aksi bejat di ruang publik. Ia diduga sengaja memamerkan alat kelamin kepada seorang siswi salah satu SMK saat sama-sama naik angkutan kota sehingga berpotensi membuat tidak nyaman para penumpangnya.
Untung saja pelajar perempuan yang mengaku sempat diamati dari kepala sampai ujung kaki oleh pria itu dengan berani merekam aksi pria tersebut dan mengunggahnya di media sosial hingga viral.
Apa yang dialami pelajar salah satu SMK itu terjadi terjadi pada saat dirinya pulang sekolah pada Rabu (7/9/2022) sore sekitar pukul 15.00 WIB. "Peristiwanya kemarin 7 September 2022," katanya saat dikonfirmasi via Direct Message Instagram, Kamis (8/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti biasa, pelajar itu pulang ke rumah naik angkot yang melintas di depan sekolah. Saat masuk ke dalam angkot, pelajar itu melihat pria diduga pelaku asusila itu telah mengisi bangku penumpang lebih dulu. Sementara di bangku lainnya, kata si pelajar, penuh penumpang perempuan.
Setelah penumpang penuh angkot mulai berjalan sesuai rute trayek yang ada, tiba di kawasan Comboran si pelajar mulai merasa risih saat mengetahui pria itu mengeluarkan alat kelamin. Namun, secara spontan ia merekam aksi itu dengan telepon genggamnya sehingga pria itu memasukkan lagi alat kelaminnya.
"Pas saya naik angkot itu sudah ada bapak itu. Saat itu suasana di angkot kebanyakan pelajar perempuan. Aku pura-pura enggak ngelihat bapak itu dan ngevideo. Bapak itu ngelihatin aku dari atas sampai bawah, aku ketakutan dan gemetar," kata si pelajar dalam unggahan di akun Instagramnya.
Pelajar itu mengizinkan media mengutip unggahannya. Ia berharap peristiwa yang dia alami tak terjadi kepada orang lain.
Karena mendapat perlakuan tidak mengenakkan seperti itu si pelajar mengaku memutuskan turun di kawasan Janti. Saat melewati pria itu ia sempat mengancam melaporkan kejadian itu ke polisi.
Dalam video yang diunggah si pelajar, pria yang pamer alat kelamin itu mengenakan kemeja panjang berwarna biru, celana panjang hitam, membawa tas ransel, dan menggunakan masker.
Apa yang dialaminya hari itu membuat si pelajar trauma hingga sempat meminta diantar orang tuanya untuk berangkat ke sekolah.
"Saya trauma mas, hari ini saja, saya tidak naik angkot ke sekolah. Tapi besok (9/9/2022) saya mencoba memberanikan diri lagi untuk naik angkot," ujarnya.
Si pelajar sendiri saat ini bersekolah di salah satu SMK di Kota Malang yang sehari-hari memanfaatkan angkot untuk berangkat dan pulang sekolah.
Ia berharap masyarakat, terutama perempuan, lebih berhati-hati bila bertemu pria itu. Namun, dia tidak melaporkan apa yang dia alami ke pihak kepolisian.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Handi Priyanto berharap kepada korban untuk melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian agar hal serupa tidak terjadi kembali. Menurut Handi, kejadian itu bisa saja di luar kendali dari sopir angkot sehingga tidak bisa disalahkan sepenuhnya.
"Kalau ada kejadian seperti itu atau hal-hal yang berbahaya lainnya, penumpang bisa juga sampaikan ke Dishub melalui nomor pengaduan yang sudah kami pasang di kaca-kaca angkot. Sehingga bisa segera kami tindaklanjuti secara cepat dan tepat," ujar Handi.
Meski demikian, Dishub akan menindaklanjuti peristiwa itu melalui koordinator masing-masing sopir angkot untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang dari semua sisi. Termasuk soal keamanan dan kenyamanan bagi penumpang.
(dpe/iwd)