Kondisi Balita di Blitar yang Dianiaya Tetangga Kian Membaik

Kondisi Balita di Blitar yang Dianiaya Tetangga Kian Membaik

Fima Purwanti - detikJatim
Jumat, 02 Sep 2022 17:48 WIB
RA, balita korban penganiayaan di Blitar dirawat di RSUD Ngudi Waluyo
RA, balita korban penganiayaan di Blitar dirawat di RSUD Ngudi Waluyo (Foto: Dok. Istimewa)
Blitar -

Balita di Kabupaten Blitar berinisial RA (3) diduga dianiaya orangtua angkat yang juga tetangganya. Balita ini sempat mengalami memar di sekujur tubuhnya. Kini, kondisi balita tersebut mulai membaik.

Humas Polres Blitar Iptu Udiyono mengatakan, saat ini kondisi balita RA mulai membaik setelah mendapatkan perawatan di RSUD Ngudi Waluyo, Blitar. Sementara, nenek korban juga telah memberikan keterangan terkait laporan yang disampaikan.

"Kita tunggu dulu hasil penyelidikan dari teman reskrim. Yang pasti tidak akan dilepas kasus ini. Tetap dalam pantauan," kata Udiyono, Jumat (2/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Udiyono menambahkan, pihaknya memang sudah menerima laporan terkait dugaan penganiayaan pada balita RA. Namun, saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan penyelidikan. Termasuk akan memanggil saksi-saksi.

"Masih dalam pengembangan penyelidikan oleh teman reskrim. Kemungkinan akan dipanggil saksi-saksi terkait. Kemudian juga mengumpulkan bukti-bukti," imbuh Udiyono.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, balita itu ditemukan sang nenek saat dijenguk di rumah orang tua angkatnya. Namun, terduga pelaku penganiayaan berinisial NH dan TB itu belum dipanggil polisi.

Kepala Dusun (Kasun) Pasirharjo Kecamatan Talun, Samsul membenarkan terduga pelaku atau orang tua angkat balita belum dipanggil polisi. Menurutnya, orang tua angkat RA (3) itu masih berada di rumahnya.

"Sepertinya belum dipanggil polisi. Tapi kami sudah membantu neneknya untuk melaporkan dugaan penganiayaan itu ke Polres. Harusnya sudah ada panggilan untuk orang tua angkatnya," terangnya.

Samsul menyebut, saat ini balita RA masih dirawat di RSUD Ngudi Waluyo Blitar. RA didampingi oleh nenek dan keluarganya. Sementara, orangtua angkat tidak terlihat mendampingi ataupun hadir di rumah sakit.

Terkait ortu angkat RA, Samsul menyebut mereka merupakan pasangan suami istri (pasutri) yang cukup tertutup dengan tetangga. Mereka juga jarang berbaur dengan tetangga apabila ada acara dengan warga sekitar.

"Jarang kumpul sama warga sekitar, tertutup. Sebenarnya biasa saja, pekerjaannya juga petani. Sejak pindah ke sini mungkin 10 tahun terakhir, memang belum punya anak," jelasnya.




(hil/iwd)


Hide Ads