Nahasnya, bayi yang ditaksir berusia dua hari ini ditemukan tanpa sehelai benang. Ia hanya ditutup keset dan diduga berada di atap rumah lebih dari 24 jam.
Kanit Reskrim Polsek Mulyorejo Iptu Sukram menjelaskan, ibu terduga pembuang bayi telah diamankan. Pelaku berinisial SF (21) ini adalah seorang asisten rumah tangga yang merupakan warga NTT. Sang ibu diduga melahirkan sendiri bayinya di atap rumah majikannya.
Setelah bayi itu ditemukan dan dievakuasi, polisi mendapat pengakuan dari sejumlah saksi bahwa perut terduga pelaku pembuang bayi itu sempat diketahui membesar.
"Awal mulanya, di antara temannya itu (sesama ART) menyebut kalau perutnya (pelaku) agak besar. Kemarin itu (ngaku) sakit mules. Terus dia kemudian naik ke atas. Ternyata melahirkan," ungkap Sukram, Senin (29/8/2022).
Proses melahirkan ini, lanjut Sukram diduga terjadi pada Sabtu (27/8) sekitar pukul 17.00 WIB. Lalu, sang bayi ditaruh di atas genting dengan ditutupi keset.
"Setelah melahirkan itu jam 5 ditaruh lah di atas genting ditutupi keset. Itu sudah seharian lebih di atas," tambah Sukram.
Setelah ART lain mengetahui temuan bayi itu, akhirnya dilaporkan kepada pemilik rumah. Selanjutnya pemilik rumah melaporkan ke BPBD Surabaya dan kepolisian.
"Kemudian bayi kami amankan, karena bayi ini masih lengkap sama ari-arinya di situ. Akhirnya dilakukan perawatan sama dokter kecamatan (Puskesmas)," ujarnya.
Namun, kondisi bayi itu dikhawatirkan kedinginan dan memerlukan inkubator. Karena itu petugas Puskesmas merujuknya ke RS Soewandhie.
"Berhubung bayi ini khawatir kedinginan perlu inkubator dan segala macam, maka di bawalah ke RS Soewandhi. Barusan saya mendapatkan laporan bayinya dalam kondisi sehat," tandas Sukram.
(hil/fat)