Polisi Ungkap Otak Pengeroyokan WNA Malaysia di Sampang

Polisi Ungkap Otak Pengeroyokan WNA Malaysia di Sampang

Kamaluddin - detikJatim
Jumat, 26 Agu 2022 19:47 WIB
Pengeroyokan WNA Malaysia di Sampang
WNA Malaysia korban pengeroyokan saat mendatangi Mapolres Sampang. (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Sampang -

Polres Sampang menetapkan empat wanita sebagai tersangka pengeroyokan terhadap seorang WNA Malaysia bernama Fitriyahtun. IF, salah satu tersangka merupakan mantan istri dari suami korban. Motif pengeroyokan yang sempat viral itu dilatarbelakangi rasa cemburu.

Kapolres Sampang AKBP Arman menjelaskan, mantan istri dari suami korban tersebut merupakan tersangka utama. Oleh sebab itu, pihaknya sudah melakukan penahanan kepada yang bersangkutan.

"Dia (IF) merupakan tersangka utama. Dua tersangka (salah satunya IF) yang ditahan itu sudah jelas perannya di dalam video yang viral," jelas Arman kepada detikJatim, Jumat (26/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Irwan Nugraha menerangkan, penahanan dua tersangka dilakukan setelah keduanya memenuhi pemanggilan sebagai saksi. Dari hasil pemeriksaan, keduanya terbukti secara bersama-sama menganiaya korban.

"Dari empat tersangka yang kami panggil, dua tidak hadir. Setelah kami mintai keterangan, keduanya mengakui perbuatannya sehingga kami tetapkan tersangka dan langsung kami tahan," terang Irwan.

ADVERTISEMENT

Sementara untuk dua tersangka lainnya, Irwan mengaku sudah melayangkan pemanggilan kedua. Namun, hingga saat ini mereka masih belum hadir. Mereka kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Seperti diberitakan sebelumnya, empat wanita di Kabupaten Sampang menjadi tersangka pengeroyokan terhadap seorang WNA Malaysia. Pengeroyokan yang terjadi di depan kafe Paris, Jalan Raya Dusun Balenan, Desa Bira Timur, Kecamatan Sokobanah, Sampang itu sempat viral di media sosial.

Kasus pengeroyokan terjadi pada Kamis (11/8) malam pukul 20.00 WIB. Kasus itu diselidiki polisi setelah suami korban melapor.

Polisi menyebut, pengeroyokan itu dipicu persoalan asmara. Pelaku yang cemburu tak terima dengan korban.

"Motifnya itu masalah asmara, karena cemburu dengan korban, karena mantan suaminya menikahi korban. Tapi sebenarnya sudah lama cerai dengan tersangka," jelas Kapolres Arman.




(dte/dte)


Hide Ads