Sekelompok pelajar tak dikenal menyatroni kawasan SMA Komplek atau di Jalan Wijaya Kusuma, Surabaya. Para pelajar tersebut diketahui juga membawa senjata tajam (sajam).
Kanit Reskrim Polsek Genteng Iptu Sutrisno mengatakan peristiwa itu tak sampai berujung tawuran. Meski sempat tegang. Ini karena para pelajar yang menyerang sempat dihalau.
"Sempat diobrak pedagang, petugas parkir, sama Satpol PP di lokasi," kata Sutrisno saat dikonfirmasi detikJatim. Jumat (26/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutrisno menyebut pelajar yang menyerang itu dinilai salah sasaran. Dugaan ini semakin kuat karena para pelajar itu sempat keliling-keliling mencari sasaran, namun tak menemukan.
"Sepertinya salah sasaran, karena sebelumnya sempat keliling-keliling SMAN Komplek," ujarnya.
Satu siswa SMAN 1 Surabaya berinisial M menjelaskan mulanya sekelompok pelajar yang mengenakan seragam SMA Pramuka dan jaket itu meluruk para siswa SMAN 1 Surabaya. Namun, tak lama berselang, mereka mendatangi siswa di SMAN 9 Surabaya.
"Pertama sing diserang sekolahku sek, Mas, enak-enak lungguh-lungguh onok sing teko mudun terus meso-meso, arek-arek ngadek kabeh trus eroh kono gowo sajam, akhire wani-wani gak, terus ngaleh diusir ambek sing jogo warung, terus muter, nyerang SMAN 9 (Pertama yang diserang sekolah saya dulu, Mas, pas lagi enak-enak duduk-duduk ada yang datang dan turun kendaraan lalu mengatakan sumpah serapah, anak-anak berdiri semua lalu tahu sana membawa sajam, akhirnya maju mundur juga, lalu pergi diusir sama yang jaga warung, lalu berputar dan menyerang SMAN 9)," tutupnya.
Sebelumnya, sekelompok pelajar membawa senjata tajam (sajam) menyatroni kawasan SMA Komplek Surabaya di Jalan Wijaya Kusuma, Surabaya. Aksi tawuran pun tak terhindarkan.
Kanit Reskrim Polsek Genteng Iptu Sutrisno membenarkan aksi tawuran itu. Menurutnya, sekelompok remaja berseragam pramuka SMA tiba-tiba mendatangi sekelompok pelajar lain di kawasan SMAN Komplek.
"Itu kejadiannya tadi siang, setelah salat Jumat, ada yang bawa sajam dan pentungan. Tidak ada korban (luka dan tewas)," ujar Sutrisno, Jumat (26/8/2022).
(abq/iwd)