7 Fakta Cemburu Berujung Tendangan Maut Tewaskan Siswa SMK Jember

7 Fakta Cemburu Berujung Tendangan Maut Tewaskan Siswa SMK Jember

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 25 Agu 2022 11:09 WIB
SMK Negeri 2 Jember tempat siswa tendang temannya hingga tewas
Penampakan SMKN 2 Jember (Foto: Yakub Mulyono/detikJatim)
Jember -

Diduga akibat cemburu, seorang pelajar SMK Negeri 2 Jember gelap mata hingga nekat menendang temannya. Tendangan maut ini langsung membuat korban tersungkur hingga tewas. Insiden ini terjadi di lingkungan sekolah saat pergantian jam istirahat.

Korban berinisial RAP (16), sedangkan pelaku berinisial MRR (16). Keduanya sama-sama warga Kecamatan Sumbersari, Jember. Korban adalah siswa kelas 10 jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM). Sedangkan pelaku adalah jurusan Teknik Kendaraan Ringan (Otomotif Mobil).

detikJatim telah menghimpun sejumlah fakta soal kejadian ini:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku Jadi Tersangka

Polres Jember tengah menangani kasus ini. Pelaku berinisial MRR telah diamankan dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Proses penyelidikan ditangani oleh Unit PPA Satreskrim.

"Pelaku sudah kami amankan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Masih dalam proses penyidikan. Untuk penanganan proses hukum ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Jember," ujar kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Dika Hardiyan Wiratama, Rabu (24/8/2022).

ADVERTISEMENT

Motifnya Soal Asmara

Dika mengungkapkan bahwa dugaan motif pelaku menendang korban hingga jatuh dan tewas adalah persoalan asmara. Korban diduga menghubungi pacar pelaku melalui chat atau pesan di aplikasi perpesanan hingga membuat pelaku sakit hati.

"Jadi terkait motif, yang bersangkutan, tersangka ini, sakit hati dikarenakan pacarnya dichat yang kurang enak. Korban sudah sempat minta maaf," ujar Dika.

Korban Sudah Minta Maaf

Meski korban telah menyampaikan permintaan maaf pada momen ketika keduanya bertemu di depan kelas, pelaku diduga tetap tidak terima dan emosi sehingga menendang leher korban.

"Tersangka tetap emosi sehingga melakukan penendangan dan mengenai ke leher korban, hingga menyebabkan korban pingsan dan meninggal," ujar Dika.

Nahas korban meninggal sesampainya di rumah sakit, baca halaman selanjutnya!

Belum Diketahui Penyebab Kematian Korban

Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan medis terhadap jenazah korban untuk bisa menyimpulkan penyebab kematian korban. Karena itu ia tidak mau gegabah mengambil kesimpulan.

"Termasuk penyebab meninggalnya masih menunggu hasil visum, belum keluar dan kami belum berani menyimpulkan," kata Mantan Kasat Reskrim Polres Pacitan tersebut.

Korban dan Pelaku Sempat Ngobrol

Kepala SMK Negeri 2 Jember Suprihartono menyebut pihaknya sudah meminta keterangan sejumlah siswa yang ada di lokasi kejadian. Para siswa melihat langsung kejadian ini. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (23/8) siang sekitar pukul 12.00 WIB.

Berdasarkan keterangan teman-teman korban, saat itu korban dan pelaku sempat bertemu. Pelaku tampak sudah menunggu korban, lalu saat korban lewat di depannya, pelaku memanggilnya untuk diajak mengobrol.

"Korban saat itu, kata saksi mata: teman-temannya, mau berangkat ke (laboratorium) bengkel. Kemudian pelaku di depan pintu kelas ngamping-amping (bersandar) gitu. Pelaku kemudian memanggil korban, selanjutnya mereka saling ngobrol," jelas Suprihartono, Rabu (24/8/2022).

Obrolan keduanya pun terlihat biasa saja. Namun, menurut teman-teman korban, obrolan ini diakhiri dengan permintaan maaf hingga keduanya saling bersalaman. "Menurut saksi setelah itu korban minta maaf lalu saling bersalaman," imbuhnya.

Korban Ditendang di Leher-Pingsan

Belum diketahui karena apa, tiba-tiba saja pelaku menendang korban di bagian leher sebelah kanan. Seketika itu korban jatuh tersungkur. Ia sempat berupaya bangun tetapi akhirnya jatuh pingsan.

Teman-temannya langsung membawa korban ke UKS. Hingga akhirnya, petugas UKS menyarankan korban untuk dibawa ke rumah sakit.

"Seketika itu korban langsung jatuh ke lantai, dan sempat berusaha bangun tapi tiba-tiba pingsan. Enggak tahu apa kesulitan napas. Lalu dibantu teman-temannya ke UKS. Di sana dapat pertolongan tapi petugas UKS bilang korban perlu dirujuk ke rumah sakit karena butuh penanganan intensif," jelas Suprihartono.

Namun, korban meninggal dunia sesampainya di rumah sakit. Bahkan, korban belum mendapatkan penanganan.

Korban Meninggal Sesampainya di Rumah Sakit

Sementara usai kritis, korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi. Namun naas, korban tiba di RS dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Direktur RSD dr Soebandi dr. Hendro Soelistijono menjelaskan, korban tak sempat dibawa ke IGD. Jenazah korban langsung dibawa ke kamar mayat karena tiba dalam keadaan meninggal.

"Korban tidak sempat menjalani perawatan, dia sudah meninggal dunia dan langsung masuk ke kamar mayat," kata Hendro.

Dia mengaku belum tahu pasti penyebab kematian korban. Namun berdasar informasi yang diterima, ada bekas pukulan pada bagian leher korban.

"Belum diketahui penyebab pastinya meninggal karena apa. Nanti jika ada permintaan autopsi dari pihak kepolisian akan kami autopsi. Kami menunggu permohonan dari kepolisian," pungkasnya.



Hide Ads