Korban Penganiayaan Tantang Anggota DPRD Sampang Sumpah Pocong

Korban Penganiayaan Tantang Anggota DPRD Sampang Sumpah Pocong

Kamaludin - detikJatim
Jumat, 12 Agu 2022 10:47 WIB
Iwan Efendi, anggota DPRD Sampang yang dilaporkan ke polisi
Iwan Efendi, anggota DPRD Sampang yang ditantang sumpah pocong. (Foto: Kamaludin/detikJatim)
Sampang -

Korban penganiayaan Johan Nirwanto (35) Maskur (35) menantang Iwan Efendi, anggota fraksi PDIP DPRD Sampang untuk sumpah Pocong. Sebab, Iwan membantah telah melakukan penganiayaan.

"Saya berani sumpah pocong bahwa IW (Iwan) telah berkata bohong hanya untuk meng-counter berita yang sudah beredar. Lah orang dia mukul di depan mata saya, dikeroyok sama sekitar 5 orang," beber Johan, Jumat (12/8/2022).

Johan mengaku, Iwan juga sempat menantang duel. Johan menyebut Iwan juga memukulnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan, nantang carok segala. Nggak cuma itu, saya pas mau melerai, ikut dipukul," akunya.

Menurut para korban, Iwan harusnya tak perlu membantah. Sebab, saksi dan bukti sudah jelas.

ADVERTISEMENT

"Kalau memang merasa tidak merasa (menganiaya), biarlah hukum yang berbicara. Kami sudah sampaikan semuanya kepada penyidik," ungkap johan

Johan melanjutkan, penganiayaan terjadi hari Selasa (9/8) pukul 13.00 WIB. Saat itu korban tengah mengecek proyek pekerjaan saluran di Desa Waru, Kota Sampang. Kemudian para pelaku meminta bertemu di simpang tiga Jalan Desa Panggung, Kota Sampang hingga terjadilah pemukulan membabi-buta kepada korban.

Sebelumnya, Iwan Efendi buka suara terkait laporan penganiyaan ke polisi itu. Ia membenarkan bahwa memang ada pertemuan dengan korban. Namun, ia membantah melakukan penganiayaan.

"Memang benar ada insiden itu karena saya ada di sana. tapi kaget juga saya, masak saya sebagai anggota dewan melakukan hal yang konyol dan merugikan reputasi saya. Nggak mungkin seceroboh itu," kata Iwan saat memberi klarifikasi soal kejadian itu.

Iwan mengaku, peristiwa penganiayaan tersebut bukan soal pekerjaan proyek saluran miliknya seperti pengakuan korban. Iwan ada di sana untuk melerai karena sebelumnya dia menerima ada informasi terkait adanya beberapa orang yang emosi.

"Justru saya hadir di sana agar situasi bisa dikendalikan. Jadi saya betul-betul tidak tahu karena kejadiannya sangat cepat," ungkap Iwan.




(dte/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads