Polres Malang Kota Larang Konvoi Pesilat Usai Bentrok dengan Warga

Polres Malang Kota Larang Konvoi Pesilat Usai Bentrok dengan Warga

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 09 Agu 2022 11:13 WIB
Tawuran rombongan dan pesilat di Malang
Tawuran rombongan dan pesilat di Malang (Foto: Tangkapan layar)
Malang -

Polresta Malang Kota tengah menyelidiki pemicu tawuran antara rombongan pesilat dan warga di Jalan Sudanco Supriadi, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Enam saksi dari kedua belah pihak telah diperiksa.

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto menuturkan, insiden terjadi saat rombongan salah satu perguruan silat melakukan konvoi dari kegiatan di wilayah Kabupaten Malang. Ia lantas mengimbau agar melakukan pemberitahuan terhadap setiap adanya kegiatan.

"Apabila melaksanakan kegiatan, salah satu perguruan silat melakukan pemberitahuan kepada kepolisian. Sehingga, dapat dilakukan pengamanan dalam kegiatan tersebut. Terus wilayah penyangga masuk wilayah perlintasan dapat melakukan kesiapan dalam pengawalan dan pengaman jalur dan lain-lain," kata Budi, Selasa (9/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi Hermanto juga tegas melarang konvoi di wilayah Kota Malang. Apabila ditemukan konvoi, maka pihaknya tak segan untuk melakukan tindakan tegas. Dalam hal ini dengan memeriksa dokumen kendaraan, apabila ditemukan pelanggaran akan ditindak sesuai aturan yang berlaku.

"Kemudian yang terpenting adalah tidak menggunakan atribut salah satu perguruan silat lagi, di luar area kegiatan. Termasuk bendera-bendera juga mengganggu, selain kamtibmas, juga pengguna jalan lain. Warga duduk-duduk akhirnya bisa salah, dengan tatapan kurang enak bisa menjadi konflik," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Budi lantas meminta segenap pihak baik dari warga, suporter bola dan perguruan anggota silat tidak lagi melakukan provokasi atau terprovokasi. Ia kemudian mengajak semua pihak untuk menjaga situasi Kota Malang tetap kondusif.

"Kami minta rekan-rekan Aremania untuk tidak terprovokasi, ayo kita sama-sama untuk membantu kondusivitas Kota Malang. Apalagi kita sekarang dalam rangkaian HUT ke-35 Arema, termasuk rangkaian HUT ke-77 RI. Ayo sama-sama jangan terpecah-belah, jangan sampai ada pihak-pihak yang menginginkan kita terpecah-belah dari sebuah komunitas," ungkapnya.

Polisi sebut konvoi bisa picu gesekan. Simak di halaman selanjutnya!

Ditanya terkait pemicu terjadinya insiden menyebabkan tiga orang luka tersebut. Budi Hermanto menyebut, konvoi dengan jumlah rombongan cukup banyak dapat menjadi salah satu pemicunya.

"Salah satunya dengan konvoi banyak ini, sehingga moril dan rasa keberanian itu tinggi. Kedua, ada rasa solidaritas yang berlebihan terhadap satu komunitas," beber Budi.

Belum ada yang diamankan pasca-tawuran antara rombongan pesilat dan warga. Ini Karena pihaknya tengah menyelidiki dan mendalami. Ada tiga korban (sebelumnya dilaporkan dua) tawuran yang dirawat di rumah sakit. Namun saat ini kondisinya telah membaik.

"Paling utama adalah tidak terjadi lagi di hari berikutnya. Dan ketiga korban cepat kondisi membaik," paparnya.

Sebelumnya, tawuran antara warga dengan rombongan salah satu perguruan silat terjadi di Kota Malang. Peristiwa diduga terjadi karena warga merasa terganggu dengan aksi konvoi saat melintas di Jalan Sudanco Supriadi, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Tawuran terjadi pada Minggu (7/8) subuh. Peristiwa berawal saat rombongan anggota perguruan silat melintas dari arah utara menuju selatan (Kepanjen).

Jumlah rombongan anggota perguruan silat diperkirakan mencapai 100 orang. Setiba di lokasi, mereka kemudian melempari rumah warga dengan batu dan bata.

Hal itu menyulut warga untuk keluar rumah. Namun, upaya warga meminta klarifikasi atas ulah pelemparan batu justru berujung adu mulut dan keributan tak terhindarkan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Polisi Ringkus Penculik Anak di Malang, Pelaku Minta Tebusan Rp 150 Juta"
[Gambas:Video 20detik]
(abq/dte)


Hide Ads