Tim gabungan TNI-Polri menghadirkan 5 tersangka kasus penembakan istri Kopda Muslimin di Semarang yang berhasil ditangkap. Lima orang itu kondisinya terluka di bagian kaki. Berikut penjelasannya dilansir dari detikJateng.
Kelimanya dihadirkan dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Jateng, Semarang, Senin (25/7/2022). Semuanya datang dengan memakai baju tahanan dengan tangan terborgol.
Identitas 5 Tersangka dan Perannya
- Sugiono alias Babi, laki-laki, 34 tahun, warga Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Peran sebagai eksekutor penembakan dan pembonceng sepeda motor Kawasaki Ninja. - Ponco Aji Nugroho, laki-laki, 26 Tahun, warga Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Peran sebagai joki sepeda motor Kawasaki Ninja. - Supriyono alias Sirun, laki-laki, 45 tahun, warga Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
Peran sebagai joki sepeda motor Honda Beat Street dan membantu mengawasi situasi. - Agus Santoso alias Gondrong, laki-laki, 43 tahun, warga Kecamatan Karas Kabupaten Magetan.
Peran sebagai pembonceng sepeda motor Honda Beat Street dan membantu mengawasi situasi. - Dwi Sulistyono, laki-laki, 37 tahun, warga Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen.
Peran menjual senjata api.
Hanya satu dari lima orang tersebut yang datang tanpa terluka. Lainnya datang dengan kaki diperban bahkan ada satu yang menggunakan tongkat untuk berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanggal 21 pukul 20.00 WIB, S kita lakukan penangkapan, pukul.13.00 WIB AS satu tim dua orang kita lakukan pengamanan. Kemudian hari berikutnya dua orang kita amankan berikut penyedia senjata api," kata Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi dalam konferensi pers.
Konferensi pers dihadiri Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspomad) Letjen Chandra Sukotjo, dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen Widi Prasetijono.
Empat pelaku lapangan, tim eksekutor dan tim pengawas, disebut mendapat bayaran Rp 120 juta dari Kopda Muslimin. Sedangkan senjata api dibeli seharga Rp 3 juta.
"Uang 120 juta sebagai kompensasi dan telah dibagi oleh para pelaku," jelas Ahmad Luthfi
Sebelumnya, penembakan terhadap istri Kopda Muslimin, RW (34), terjadi di depan rumahnya, Jalan Cemara 3, Padangsari, Banyumanik, Semarang, Senin (18/7). Dia ditembak siang hari usai menjemput anaknya pulang sekolah.
Saat ini istri Kopda Muslimin dirawat di RSUP Dr Kariadi, Semarang. Sementara itu Kopda Muslimin yang diduga dalang penembakan masih diburu tim gabungan.
(hse/fat)