Keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J meragukan Polda Metro Jaya dalam menangani kasus polisi tembak polisi. Sebabnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran terlihat memberi pelukan dukungan kepada Irjen Ferdy Sambo.
Dirangkum detikNews Kamis (21/7/2022), Irjen Ferdy Sambo sendiri tengah didera kemelut buntut insiden baku tembak Brigadir J dengan Bharada E di kediamannya pada Jumat (8/7) yang menewaskan Brigadir J. Insiden yang mengguncang Irjen Sambo itu disebut-sebut dipicu oleh pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo.
Di tengah penyelidikan kasus polisi tembak polisi itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bertemu dengan Irjen Ferdy Sambo. Pertemuan itu berlangsung di Mabes Polri, Rabu (13/7) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari video yang diterima, terlihat Ferdy Sambo menyambut kedatangan Fadil Imran ke ruangannya. Ferdy Sambo menangis dan seketika memeluk Irjen Fadil Imran.
Irjen Fadil Imran terlihat menepuk-nepuk pundak Irjen Ferdy Sambo. Fadil Imran juga mengelus kepala Ferdy Sambo dan mengecup keningnya.
Saat dimintai konfirmasi, Fadil Imran membenarkan dirinya bertemu dengan Ferdy Sambo. Fadil mengatakan datang untuk memberikan support.
"Saya memberikan support kepada adik saya Sambo agar tegar menghadapi cobaan ini," kata Fadil saat dihubungi detikcom, Kamis (14/7).
Keluarga Brigadir J Ragu ke Polda Metro
Kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J kini ditarik Polda Metro Jaya, setelah sebelumnya ditangani Polres Metro Jakarta Selatan. Pengacara keluarga Brigadir Yoshua ragu kasus ditangani dengan tepat setelah momen Irjen Fadil Imran memeluk Irjen Ferdy Sambo.
"Itu sebetulnya tidak tepat ditangani oleh Polda Metro Jaya karena kita lihat itu kalian-kalian juga yang memposting bahwa Kadiv Propam main Teletubbies dengan Kapolda Metro Jaya," kata kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak, kepada wartawan, Rabu (20/7).
Kamarudin mengatakan momen pelukan tersebut yang meragukan pihaknya bahwa kasus ini bisa ditangani dengan benar oleh Polda Metro Jaya.
"Itu peluk-pelukan sambil nangis-nangisan jadi kami ragukan juga objektivitasnya," katanya.
(hse/fat)