Kota Kediri -
Lembaga pendidikan di Kota Kediri kembali dinodai aksi pencabulan guru terhadap siswanya. Ada delapan siswa yang dicabuli oknum guru ini. Mirisnya, kasus ini berujung damai.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto membenarkan kejadian tersebut. Oknum guru tersebut berinisial IM (57). Atas kasus yang menimpanya, oknum guru tersebut telah ditarik dan diperiksa Inspektorat.
"Sejak awal Bulan Juli pelakunya sudah saya tarik ke Dinas (Pendidikan). Kemarin ditindaklanjuti oleh Inspektorat. Mulai pagi sampai malam kemarin diperiksa oleh pihak Inspektorat," kata Siswanto, Selasa (19/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikJatim menghimpun fakta-fakta pencabulan guru pada siswanya:
Guru Cabul Jadi Idola Siswa
Menurut Siswanto, oknum guru tersebut sebenarnya menjadi guru yang cukup digemari dan dijadikan idola oleh siswanya. Sedangkan siswa yang telah menjadi korban diungkapkan ada 8 siswa.
"Sebenarnya pelaku ini merupakan guru yang baik, dan banyak siswa yang dekat dan hormat atau dekat dengan siswanya. Namun entah kenapa ia tega melakukan perbuatan tersebut. Kepada saya ia mengaku 8 siswa," terang Siswanto.
Pencabulan Dilakukan di Dalam Kelas
Siswanto menjelaskan modus pelaku saat melancarkan aksinya yakni dengan memanggil siswa ke kelas. Saat di dalam kelas inilah pelaku melakukan pencabulan. Aksi terduga pelaku terbongkar setelah korban terakhir berteriak. Orang tua yang dilapori tak terima dan langsung melaporkan kasus itu ke Dinas Pendidikan Kota Kediri.
"Dilakukan di dalam kelas di sekolah," Jelas Siswanto.
Kasus berakhir damai hingga sang guru hendak pensiun, di halaman selanjutnya!
3 Tahun Lagi akan Pensiun
Saat ini Siswanto telah menyerahkan proses sepenuhnya di Inspektorat. Pelaku sendiri 3 tahun lagi akan pensiun. Peristiwa kekerasan dan pelecehan seksual itu terjadi pada bulan Mei. Sedangkan seluruh korbannya kini telah melanjutkan ke jenjang SMP. Saat ini, pemeriksaan tengah dilakukan inspektorat.
"Iya benar yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan inspektorat," Kata Kepala Inspektorat Kota Kediri Wahyu Kusuma Wardhani kepada detikJatim, Selasa (19/7/2022).
Saat ditanya lebih lanjut terkait apakah pemeriksaan terkait perbuatan pancabulan dan kekerasan seksual, Wahyu enggan memberikan keterangan lebih lanjut. Ia kembali menegaskan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap oknum guru, dan itu dalam proses pemeriksaan internal.
"Yang jelas kita sedang memeriksa oknum guru SD, soal apa itu masih dalam pemeriksaan tim Inspektorat," tandas Wahyu.
Kasus Telah Damai
Kasus ini berakhir damai antara pelaku dan korban. Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Siswanto mengatakan kasus pencabulan ini memang tidak dilaporkan korban ke polisi. Sebab antara pelaku dan korban telah terjadi kesepakatan damai.
Siswanto menjelaskan pihaknya sendiri telah memanggil seluruh orangtua korban. Mereka sepakat untuk tidak melanjutkan ke proses hukum. Keluarga korban meminta oknum guru tersebut dipindah.
"Setelah kejadian itu keluarga saya panggil, keluarga datang di sini, salah satu permintaannya guru itu harus dipindah, ya saya turuti. Sudah saya pindah dan keluarga tidak ingin meneruskan ke ranah hukum dengan alasan masa depan anak," jelas Siswanto kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).
Sedangkan untuk mengantisipasi agar tak terulang, Siswanto telah telah mewanti-wanti sekolah untuk mewaspadai aktivitas guru dan murid pada ruang sepi. Tak hanya itu, pihaknya juga telah bekerjasama dengan lembaga perlindungan anak.
"Kita juga sudah bekerjasama dengan Lembaga Perlindungan Anak di setiap kelurahan dan Kepala Sekolah Pengawas," pungkas Siswanto.
Polisi Tetap Selidiki Kasus Pencabulan
Polisi juga buka suara terkait adanya oknum guru SD di Kota Kediri yang mencabuli 8 siswanya. Polisi mengaku belum menerima aduan dari korban maupun keluarga.
Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi mengatakan meski belum ada laporan, namun pihaknya kini sedang menyelidiki kabar pencabulan itu.
"Kami masih melakukan penyelidikan terkait berita tersebut, karena memang hingga saat ini tidak ada pihak keluarga korban yang melapor kepada Polres Kediri Kota, meski demikian kami tetap melakukan penyelidikan terkait hal ini," Kata Wahyudi.