Terdakwa pencabulan dan pemerkosa santriwati, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42) kerap mangkir dari panggilan polisi. Bahkan, penangkapan Mas Bechi sempat diwarnai aksi jemput paksa hingga akhirnya ia menyerahkan diri.
Penasihat Hukum Mas Bechi, I Gede Pasek Suardika buka suara soal kliennya yang disebut kerap tak memenuhi panggilan polisi untuk di-BAP (berita acara pemeriksaan). Gede menegaskan hal itu tidak benar.
Menurutnya, Bechi sudah di-BAP dan bahkan sudah di-SP3. Namun, entah kenapa polisi kembali menyidik kasus itu lagi. Namun, saat ditanya kapan Bechi diperiksa, ia enggan berkomentar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau di-BAP loh, konstruksi dibuka di pengadilan, ada perlawanan kasus ada yang sudah SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan), tapi di-SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) lagi untuk membalikkan keadaan ini," kata Gede di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (18/7).
Ia menilai, harus ada informasi yang diluruskan kepada publik. Selama ini, kata Gede, banyak kabar yang menyudutkan kliennya. Gede memastikan bahwa kabar tersebut tak sesuai dengan realita.
"Peradilan sangat berat, jadi harus pelan-pelan kita urai benang kusutnya, real case-nya apa," ujarnya.
Sementara soal dakwaan dari tim jaksa penuntut umum (JPU) Kejati Jatim, Gede menyatakan hal itu juga tak senada dengan fakta kliennya.
"Ini (dakwaan) menggambarkan di dakwaan ada 2 peristiwa kita uji. 1, jam 11.00, satunya jam 02.30 WIB dini hari," tuturnya.
Oleh karena itu, ia mengaku langsung melakukan kroscek ke TKP di Jombang. Dengan begitu, Gede mengungkapkan, pihaknya dapat mendapat gambaran jelas terkait perkara yang tengah ia dan tim tangani.
"Tadi kami langsung ke Jombang untuk melihat TKP yang didakwakan JPU, agar benar-benar ada bayangan apa yang sebenarnya terjadi," tutupnya.
Sebelumnya, kasus ini menemui jalan terjal sebelum 'berlabuh' di pengadilan. Terhitung, korban sudah melapor sejak 2019, namun ia baru menyerahkan diri pada Juli 2022. Bechi yang merupakan anak kiai pimpinan Ponpes Shidiqqiyyah Ploso, Jombang kerap 'licin' saat ditangkap.
Bechi beberapa kali sembunyi di balik ketiak sang ayah, Kiai Muchtar Mu'thi. Bahkan, Kiai Muchtar meminta polisi tak menangkap anaknya. Tak hanya sang ayah, ribuan simpatisan hingga santriwati Bechi juga kerap menghalangi penangkapan polisi.
Sedangkan untuk pertimbangan keamanan, Bechi akan disidangkan di Surabaya. Pemilihan lokasi persidangan di Surabaya ini untuk menjaga kondusivitas.
Lihat Video: Melihat Puing-puing Pesawat T50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora