Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir Yosua) tewas di tangan Bharada E. Diketahui, Bharada E merupakan pengawal Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Saat kejadian penembakan, Irjen Sambo sedang tak berada di rumah. Kenapa Bharada E tidak mendampinginya?
Diketahui, tembakan Bharada E pada Brigadir Yosua berlangsung di rumah Irjen Sambo. Baku tembak berawal dari upaya Bharada E merespons teriakan istri Kadiv Propam.
Brigadir J maupun Bharada E adalah personel Polri yang melekat kepada Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Brigadir J adalah anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir dinas istri Kadiv Propam. Sementara Bharada E bertugas sebagai pengawal Kadiv Propam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat peristiwa baku tembak terjadi, Irjen Ferdy Sambo sedang tidak di rumah dinasnya di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel). Saat itu, Sambo sedang keluar rumah untuk menjalani tes COVID-19.
Pertanyaan yang muncul, mengapa Bharada E tidak mendampingi Irjen Sambo yang sedang tes COVID-19 hingga terlibat baku tembak dengan Brigadir J?
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto menjelaskan soal Bharada E yang tidak mendampingi Irjen Ferdy. Dia mengatakan, saat itu Bharada E tengah mendapatkan tugas untuk mengawal putra Irjen Ferdy.
"Jadi memang Saudara RE itu ajudan dari Kadiv Propam, namun pada saat itu yang bersangkutan mendapat tugas untuk membantu mengamankan atau mengawal putra beliau ke luar kota," ujar Kombes Budhi dikutip dari detikNews, Rabu (13/7/2022).
Peristiwa baku tembak itu terjadi pada Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB. Pada hari itu, Bharada E sudah selesai mengantar putera Irjen Ferdy ke luar kota.
Rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) itu disebut sebagai rumah singgah untuk karantina dalam mencegah COVID-19. Rumah itu akan dipakai jika ada keluarga Kadiv Propam pergi ke luar kota.
Bharada E hingga Istri Kadiv Propam tengah karantina, di halaman selanjutnya!
Budhi menambahkan, Bharada E maupun istri Kadiv Propam ada di rumah itu untuk karantina. Pada saat itu, Kadiv Propam keluar dari rumah untuk tes COVID-19.
"Maka sama dengan keluarga yang lain, yang bersangkutan juga melakukan isolasi terlebih dahulu sambil menunggu hasil tes PCR yang dia lakukan bersama keluarga yang lain," ujar dia.
Dia mengatakan putera Kadiv Propam tak ada di rumah tersebut karena posisinya sudah berada di luar kota.
"Dan kami sampaikan bahwa putera yang diantar itu tidak ada karena diantar ke luar kota. Artinya diantarkan sampai sana sehingga kembali sudah tidak kembali dengan putera tersebut," urainya.
Budhi mengatakan, hari itu dirinya mendapatkan telepon dari Kadiv Propam. Dia mendapatkan kabar terjadi baku tembak di rumah Kadiv Propam.
Aparat Polres Metro Jaksel lalu menuju ke TKP untuk melakukan olah TKP. Kombes Budhi juga membantah pihaknya menutupi kasus baku tembak tersebut hingga kemudian baru diketahui publik tiga hari kemudian atau Senin (11/7).
"Kami melakukan proses tindakan kepolisian dan apa yang kami lakukan semua pada saat itu sama dengan kami melakukan pada TKP-TKP lain. Kami memanggil tim Inafis, tim identifikasi, kami juga memanggil palang hitam, mobil ambulans dan sebagainya semua di sana proses yang dilaksanakan sudah sesuai standar prosedur (SOP) kepolisian dalam menangani perkara atau laporan masyarakat," katanya.
"Mungkin teman-teman pada saat itu karena malam Idul Adha ya karena ada sebagian yang Idul Adhanya hari sabtu sehingga teman-teman mungkin banyak konsen ke Idul Adha jadi tidak konsentrasi ke polres, padahal polres sedang melakukan olah TKP," tambah Budhi.