Dosen Unair Sorot Perlindungan Saksi-Korban Mas Bechi dan Bos SPI

Dosen Unair Sorot Perlindungan Saksi-Korban Mas Bechi dan Bos SPI

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Rabu, 13 Jul 2022 12:30 WIB
Ilustrasi Pencabulan Anak. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Ilustrasi kekerasan seksual. (Foto: Andhika Akbarayansyah/detikcom)
Surabaya -

Penangkapan dan penahanan dua tersangka pencabulan Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi dan Bos Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI), JE mendapat apresiasi banyak pihak. Salah satunya datang dari Pusat Studi Gender dan Inklusi Sosial Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Anggota Pusat Studi Gender dan Inklusi Sosial Unair, Dr Lanny Ramli mengatakan, penangkapan para pelaku pencabulan pada saat ini setidaknya memberikan rasa lega. Ia menilai selama ini para korban menanti dengan harap-harap cemas perihal penangkapan dan penahanan ini.

Meski demikian, ia kemudian menyoroti terkait perlindungan para saksi pascapenahanan kedua tersangka. "Yang perlu dicermati adalah perlindungan saksi dan korban," kata Lanny kepada detikJatim, Rabu (13/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lanny menjelaskan, ada sejumlah perlindungan yang diperlukan untuk saksi dan korban. Terutama, menyangkut hal-hal perlindungan yang ditujukan untuk kerusakan atau kerugian.

"(Utamanya) fisik dan pemulihan psikisnya," ujar Lanny.

ADVERTISEMENT

Lanny menilai hal itu sangat penting. Mengingat, para saksi, terutama para korban adalah sekelompok orang atau kelompok perempuan yang belum matang psikisnya.

"Yang mana tidak bisa atau belum bisa menanggulangi hal yang menimpanya. Bahkan, ada yang belum bisa mengerti hal apa yang terjadi padanya, padahal kejadian yang didugakan tersebut dapat dengan mudah menimbulkan trauma dan merusak masa depannya," tuturnya.

Oleh karena itu, ia merasa perlu penanganan yang humanis untuk saksi dan korban. Terutama, untuk para korban selama proses persidangan.

"Perlu pemulihan agar tidak menjadi trauma, perlu pendampingan korban agar di kemudian hari tidak terjadi lagi hal yang sama serta tidak terjadi bullying atau pelecehan mau pun kekerasan seksual di hari depan," tandas Lanny.




(abq/dte)


Hide Ads