Kiai Muchtar Disebut Kurang Fit Saat Mas Bechi Menyerah

Kiai Muchtar Disebut Kurang Fit Saat Mas Bechi Menyerah

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Sabtu, 09 Jul 2022 13:58 WIB
Kiai Muhammad Muchtar Muthi Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah ayah Mas Bechi
Kiai Muhammad Muchtar Mu'thi Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah ayah Mas Bechi. (Foto: tangkapan layar/Istimewa)
Jombang -

Moch Subchi Azal Tsani (42) yang akrab disapa Mas Bechi akhirnya menyerahkan diri Kamis (7/7) malam kemarin. Dalam proses pengepungan dan upaya jemput paksa saat itu Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat sempat berbincang empat mata dengan Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah Kiai Haji Muhammad Muchtar Mu'thi.

Proses negosiasi itu sempat berjalan alot. Apalagi pemuka agama yang akrab disapa Kiai Tar itu disebut dalam kondisi yang kurang fit. Karena itulah pertemuan dan perbincangannya dengan Sang Kiai hanya berlangsung selama kurang lebih 15 menit.

"Karena beliau kurang fit, sampai dokternya masuk menyarankan jangan lama-lama. Mungkin cuma syok dengan kondisi saat itu dan beliau juga sudah sepuh," kata Nurhidayat kepada detikJatim, Sabtu (9/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nurhidayat menceritakan bagaimana dirinya sempat bertemu secara langsung dan berbincang empat dengan Kiai Tar di kamarnya. Kapolres Jombang itu mengatakan ia ingin berbincang dari hati ke hati.

"Sekitar jam 08.30 WIB saya bertemu langsung dengan Mbah Yai (Kiai Mukhtar) empat mata di kamar pribadi beliau. Saya ingin bicara dari hati ke hati," kata Nurhidayat, Sabtu (9/7/2022).

ADVERTISEMENT

Dalam pertemuan empat mata dengan Kiai Tar itu Nurhidayat mengaku mengawali dengan menyampaikan permintaan maaf. Nurhidayat merasa perlu mengawali dengan permintaan maaf untuk menghormati sang kiai.

"Pertama, saya sampaikan permintaan maaf sebagai orang muda barang kali kurang sopan kepada kiai. Karena beliau pemimpin tarekat yang selama ini tidak ada masalah. Secara manusiawi saya harus minta maaf, tapi saya harus menjalankan tugas. Dan beliau memahami," terangnya.

Selanjutnya, Nurhidayat menyampaikan kepada Kiai Mukhtar tentang proses hukum yang harus tetap dijalani oleh Mas Bechi. Ia ingatkan lagi niat baik Kiai Mukhtar yang hendak menyerahkan putranya ke Polda Jatim. Sehingga ia meminta Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah itu menindaklanjuti pernyataan itu.

"Karena kalau sudah berjanji dan diliput media massa, tentunya masyarakat akan menagih janji itu. Dengan harapan beliau mempunyai pandangan. Saya hanya mengingatkan saja. Beliau menyampaikan akan memikirkan kembali," ungkapnya.

Menurut Nurhidayat, saat negosiasi itu terjadi, Kiai Mukhtar terlihat merasa berat untuk menyerahkan putranya ke polisi. Ia menduga Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah itu menganggap kasus dugaan kekerasan seksual terhadap santriwati itu sebagai masalah keluarga, dan sempat menyebutnya fitnah.

"Analisis saya pemahaman beliau belum lengkap. Level beliau sebagai pemuka agama tidak terlalu melihat perkembangan hukum. Jadi, mungkin ada masukan-masukan yang kurang tepat kepada beliau sehingga pemahaman beliau ini bisa dihentikan kalau ada damai. Mungkin begitu ya," jelasnya.

Sesepuh Tarekat Shiddiqiyyah itu menyampaikan akan mengantar Mas Bechi ke Polda Jatim paling lambat pada Kamis sore. Sebagaimana terlihat di dalam video yang beredar, Nurhidayat tampa memberikan pernyataan penegasan lalu menjabat tangan Sang Kiai sebagai tanda kesepakatan, disaksikan para jemaah.

Namun, saat itu Mas Bechi belum terlihat batang hidungnya. Sehingga polisi tetap menyisir setiap bangunan di dalam pesantren dengan total luas wilayah mencapai 50 hektare. Hingga akhirnya Mas Bechi menyerahkan diri pada Kamis malam pukul 23.00 WIB. Kini ia telah ditahan di Rutan Medaeng sembari menunggu proses persidangan.




(dpe/sun)


Hide Ads