Seorang dukun palsu di Jember yang mengaku bisa menggandakan uang ditangkap. Kerugian korban mencapai puluhan juta.
Pelaku adalah M Shodiq (57), warga Dusun Beteng, Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro. Sedangkan korbannya adalah Nanang Santoso (42), warga Tandes, Surabaya.
"Kami tangkap yang bersangkutan dan memang benar ini dukun palsu dan pelaku juga bukan orang asli Semboro namun orang Lumajang," kata Kanit Reskrim Polsek Semboro Bripka Anton Wijaya, Rabu (6/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korbannya orang Surabaya, karena tersangka ini memang sering berpindah-pindah. Mengaku orang Surabaya juga," imbuhnya.
Menurut Anton, selain menangkap pelaku, pihaknya juga sempat menggeledah rumahnya. Dari situ, polisi menyita sebuah kaleng biskuit kosong dan juga dupa serta beberapa tulisan Arab dan jimat.
Anton menambahkan barang-barang itu diduga digunakan pelaku untuk ritual dan menipu korban. Kini berbagai alat-alat ritual tersebut telah turut disita disita sebagai barang bukti.
Polisi kini juga akan mengembangkan kasus penipuan itu. Sebab bukan tak mungkin masih ada banyak korban lainnya yang tertipu oleh korban.
"Kami kembangkan, dan tidak menutup kemungkinan banyak korban lain, dan untuk modus pelaku ini yaitu memasang orang mencari korban lalu di arahkan ke pelaku utama yaitu Abah Shodiq yang sudah kita tangkap ini, dan barang bukti kita amankan kaleng biskuit dan beberapa ubo rampe dari rumah tersangka yang berada di kecamatan Semboro," kata Anton.
Salah satu korban, Nanang menceritakan mengenal pelaku lewat seseorang bahwa ia mempunyai kenalan dukun yang mampu menggandakan uang. Tergiur Nanang lantas mendatangi pelaku dan diminta untuk melakukan ritual uang gaib melalui kaleng biskuit.
"Kalau ke saya, dukun itu menjanjikan adanya uang gaib. Jadi saya diminta menyimpan uang seratus ribuan 3 lembar ke dalam kaleng biskuit. Setelah itu uang itu bisa saya belanjakan dan nantinya akan kembali ke kaleng," kata Nanang.
Nanang menuturkan agar uang itu bisa kembali ke kaleng, maka harus ada ritual dan perlengkapan yang harus dipenuhi termasuk transfer uang sebesar Rp 26 juta. Dan saat itu, sang dukun palsu yang menyiapkan semuanya.
"Saya sudah transfer 5 kali dengan total Rp 26 juta lebih. Kata dukun ini buat beli burung gagak dan keperluan lain demi agar uang ghaib cepat diproses dan segera bisa dipergunakan," kata Nanang.
Namun setelah semua dipenuhi, apa yang dijanjikan sang dukun palsu tidak terbukti. Uang dari kaleng biskuit yang dia belanjakan, ternyata tidak balik ke dalam kaleng.
"Saya belanjakan dua lembar ke toko, ternyata uangnya tidak kembali ke dalam kaleng seperti yang dia janjikan sebelumnya," tandas Nanang.
(abq/iwd)