Aksi penangkapan anak kiai di Jombang, MSAT yang menjadi DPO kasus pencabulan gagal dilakukan. Padahal, penangkapan ini dilakukan bak koboi, di mana terjadi kejar-kejaran antara polisi dan pelaku.
Pendamping korban pencabulan MSAT, Nun Sayuti menyayangkan hal ini. Apalagi, kasus ini sudah bergulir sejak lama, namun hingga kini pelaku tak kunjung diamankan.
"Kita menyayangkan polisi gagal untuk membawa DPO," kata Nun Sayuti kepada detikJatim saat dikonfirmasi, Senin (4/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, Nun berharap polisi bisa mengambil sikap yang lebih tegas. Karena, penangkapan ini sudah dilakukan beberapa kali namun gagal dilakukan.
"Kita berharap polisi ke depan akan mengambil langkah tegas dan terukur untuk menahan MSAT," imbuhnya.
Sebelumnya, kejar-kejaran bak film koboi terjadi di kawasan jalan raya Jombang. Tim gabungan dari Polda Jatim dan Polres Jombang menyergap iring-iringan mobil untuk menangkap DPO kasus pencabulan santriwati berinisial MSAT (42).
Namun, MSAT yang diduga dalam rombongan tersebut berhasil kabur. Polisi mengamankan 3 orang dan satu pucuk senjata air gun.
Informasi yang digali detikJatim, tim gabungan Resmob Polda Jatim dan Satreskrim Polres Jombang mengejar iring-iringan sekitar 3 mobil sejak dari Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang sekitar pukul 13.00 WIB. Namun, rombongan tersebut menolak berhenti dan kabur ke arah utara. Pengejaran berlanjut hingga di kawasan Ploso, Jombang.
"Benar, tadi siang Resmob Polda Jatim meminta bantuan Polres Jombang untuk melakukan penindakan terkait DPO MSAT yang kami duga ada di rombongan tersebut," kata Nurhidayat, Minggu (3/7/2022).
(hil/fat)