Viral video pria diduga melecehkan seorang bocah perempuan Sidayu Gresik. Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Jawa Timur menegaskan bahwa video rekaman CCTV tersebut sudah jelas menunjukkan bahwa itu pelecehan seksual terhadap anak.
"Saya pribadi mendorong, karena sudah jelas semua, kan? CCTV-nya jelas. Saya kira kepolisian harus tanggap dan sigap supaya tidak terjadi korban lagi terhadap anak-anak yang lain," ujar Kepala Bidang Data dan Informasi LPAI Jatim Isa Anshori kepada detikJatim, Kamis (23/6/2022).
Video berdurasi 1 menit 58 detik itu memperlihatkan seorang pria mengenakan kemeja putih sedang membeli minuman di sebuah toko. Setelah pria penjual toko memberikan sedotan, sang pria berdiri di luar toko sambil meminum minuman itu. Tak lama kemudian, datang seorang wanita dewasa bersama seorang anak kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat wanita dewasa masuk ke toko, sang anak yang mengenakan jilbab warna coklat itu tetap berada di luar di dekat pria yang juga menggunakan tas kecil berwarna biru tersebut.
Sambil mengawasi keadaan sekitar, pria itu menarik tangan si bocah untuk berada di dekatnya. Melihat situasi yang sepi dan tidak ada yang memperhatikan, pria itu kemudian memeluk tubuh bocah mungil itu dan menciumnya.
Setelah dicium pria itu, sang bocah nampak mengusap mulutnya dengan wajah bingung. Tak puas, pria itu kembali mencium bocah kecil itu lalu pergi meninggalkan bocah itu.
Mungkin karena ketakutan, bocah itu kemudian menuju ke wanita dewasa yang berada di dalam toko. Diketahui aksi dugaan pelecehan seksual tersebut terjadi di Desa Mriyunan, Sidayu, Gresik. Kejadian itu terekam CCTV dan viral di media sosial.
Isa Anshori mengatakan, kasus pelecehan seksual yang ada di dalam video itu sebenarnya juga tidak terlepas dari kelalai orang tua. Di tengah situasi pelecehan seksual terhadap anak yang kian meningkat, ia mengimbau para orang tua agar melakukan pengawasan secara lebih melekat terhadap anak.
"Anak-anak kita itu kan tidak diajari untuk berkata tidak terhadap orang yang tidak dikenal. Ini kan persoalan sebenarnya. Anak-anak kita itu jika ada orang lain yang dianggap baik, mereka akan mengikuti apa yang diperintahkan orang itu. Nah menurut saya sebagai tindak pencegahan utama, orang tua harus waskat, ya, pengawasannya harus melekat. Enggak bisa anak ketika ada orang lain, siapa pun dia, kemudian dilepas sementara orang tuanya sibuk dengan urusannya sendiri," tegasnya.
Pendampingan atau pengawasan terhadap anak seperti itu perlu dilakukan, menurut Isa, karena berdasarkan catatan LPAI pelaku alias predator anak itu biasanya adalah orang-orang yang terdekat dengan anak yang menjadi korban. Karena itu pengawasan harus ekstra, apalagi terhadap orang lain.
"Kedua, enggak mungkin kalau itu tidak melibatkan masyarakat. Harus ada keterlibatan masyarakat dalam rangka mencegah terjadinya kekerasan seksual. Menurut saya kalau itu tidak ada maka akan mempermudah para predator itu untuk melakukan aksinya," ujarnya.
Simak Video 'Viral Anak Dicium Pria di Gresik, Polisi Sebut Bukan Pelecehan':