.webp)
Hariyanto bin Jai sudah tidak bisa lagi melanjutkan aksinya mencopet ponsel di Makam Sunan Ampel Surabaya. Keahliannya mencopet handphone telah diketahui. Polisi telah mengendus keberadaannya lalu menangkapnya bersama barang bukti aksi kejahatan yang ia lakukan.
Kapolsek Semampir Surabaya Kompol Arie Bayuaji mengatakan pria berumur 42 tahun itu pun juga telah ditetapkan tersangka. Arie menuturkan, Hariyanto tidak sendirian dalam melakukan aksi pencopetan di Jalan Nyamplungan. Ada sejumlah rekannya yang kini tengah diburu polisi.
"Pada Minggu (5/6/2022) malam sekitar 22.00 WIB unit Reskrim Polsek Semampir mendapati laporan adanya pencurian sebuah smartphone. Kemudian kami tindaklanjuti pada Senin (6/6/2022) sore dengan melakukan penyelidikan," kata Arie saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (11/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat melakukan penyelidikan, personel Polsek Semampir mendapati orang yang sesuai dengan ciri-ciri yang disebutkan korban. Polisi pun segera mengamankan pelaku. Petugas juga mendapati sejumlah barang bukti kejahatan lalu membawanya ke markas untuk diproses lebih lanjut.
Di hadapan polisi saat menjalani pemeriksaan Hariyanto mengakui perbuatannya. "Tersangka mengakui melakukan copet di sekitaran terminal Ampel," ujarnya.
Arie menegaskan, meski sudah menangkap Hariyanto, namun pihaknya juga memburu komplotannya yang telah masuk dalam DPO Polsek Semampir, Surabaya. Dua orang yang sedang diburu itu berinisial HL dan SD.
Karena perbuatannya yang tercela, Hariyanto dijerat pasal 363 ayat (1) ke 4 KUHPidana terkait pencurian. Kini, ia harus bertanggungjawab atas perbuatannya. Mendekam di jeruji sel tahanan Polsek Semampir menjadi salah satu akibat dari perbuatannya.
(dpe/sun)
