Prostitusi berkedok warung kopi pangku dibongkar di Nganjuk. Tiga muncikari diamankan polisi karena menawarkan layanan plus-plus di warung kopi. Dari pengakuan muncikari dan pria hidung belang, tarif kencan warung pangku mencapai Rp 150 ribu.
"Tarif Rp 150 ribu sekali kencan dengan PSK yang disediakan muncikari," ujar Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP I Gusti Agung Ananta saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (7/6/2022).
Dari tarif Rp 150 ribu tersebut, kata Gusti, sang muncikari mendapatkan uang jasa Rp 20 ribu. Sedangkan PSK akan dibayar Rp 130 ribu. Uang Rp 20 ribu ini disebut sebagai tarif pengganti jasa sewa kamar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari tarif Rp 150 ribu itu muncikari dapat bagian Rp 20 ribu dari jasa sewa kamarnya," jelas Gusti.
Gusti menambahkan sebelum masuk kamar kencan, pelayan warung kopi tersebut akan menawarkan Dana Pemula (DP) untuk segelas kopi seharga Rp 3 ribu.
"Jadi modusnya jual kopi seharga Rp 3 ribu untuk DP transaksi. Selanjutnya berlanjut di tawar-menawar untuk dipangku masuk kamar," papar Gusti.
"Setelah bayar kopi seharga Rp 3 ribu tersebut, pria hidung belang masuk perangkap untuk berlanjut ke layanan pangku di kamar yang disediakan. Pihak muncikari memang menyediakan bilik kamar untuk layanan pangku dan wik-wik," tandasnya.
Sebelumnya, dalam operasi penyakit masyarakat (Pekat), Polres Nganjuk mengamankan tiga muncikari berkedok warung kopi pangku. Warkop ini berada di Guyangan, Kecamatan Bagor dan di Warung Kandangan, Kecamatan Baron, Nganjuk.
Atas perbuatannya, ketiga muncikari telah membuat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. Ketiganya dikenakan tindak pidana ringan (tipiring) dan wajib lapor ke Polres Nganjuk.
(hil/iwd)