Pasangan suami istri (Pasutri) asal Gresik meninggal tertabrak bus di kawasan Romokalisari usai menjadi korban percobaan penjambretan. Polisi kini menyelidikinya.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengaku telah turun ke lokasi bersama Polsek Benowo. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan.
"Kemarin saya turun ke Polsek Benowo dengan tim Resmob untuk back up laporan Curas," kata Mirzal, Senin (6/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mirzal, saat turun di lokasi, pihaknya tak menemukan kamera CCTV. Meski demikian penyelidikan peristiwa yang membuat meninggal pasutri asal Kebomas, Gresik tetap akan diselidiki.
"Sedang didalami oleh tim dan tidak ada CCTV di lokasi," tandas Mirzal.
Sebelumnya, pasangan suami istri (pasutri) di Surabaya meninggal tertabrak bus. Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Romokalisari, Benowo, Surabaya.
Keduanya diduga korban percobaan penjambretan pada Minggu (5/6/2022) sekitar pukul 17.00 WIB. Korban diketahui pasutri asal Kebomas, Gresik.
Kanit Reskrim Polsek Benowo Ipda Eddy Kristanto menuturkan kedua korban merupakan korban percobaan jambret. Saat itu, korban dipepet dua jambret.
Mereka kemudian terlibat saling tarik-menarik tas. Penjambret lantas melepas tas dan membuat motor korban hilang kendali dan terjatuh di jalur kanan.
"Jadi ada penumpang (Bus) yang melihat. Iya (percobaan penjambretan) ada tarik menarik, percobaan, namun gagal. Karena korban teriak-teriak saat itu," ungkap Edy.
Nahas saat terjatuh itu, sebuah bus tepat melaju dari arah belakang. Tubuh kedua pasutri kemudian terlindas bus.
"Iya oleng, kan karena tarik menarik tidak berhasil, dilepas (Penjambret) lalu motor korban oleng. Posisi bus ada di sisi kiri motor korban, jalur kanan motor korban," ungkap Edy.
(abq/fat)