Mobil Dinas Bupati Bojonegoro dibawa kabur Firmansyah (24) warga Jalan Sartika, Bojonegoro yang mengaku sebagai montir. Lalu apa pekerjaan pelaku sebenarnya?
Kasat Reskrim Polres Bojonegoro AKP Girindra Wardana membeberkan sehari-hari pelaku bekerja sebagai debt collector. Ini didasarkan dari keterangan pelaku.
"Saat kami periksa, pelaku mengaku sebagai debt colector yang biasa mengurusi mobil bermasalah," ujar Girindra kepada detikJatim, Jumat (22/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Girindra, usai membawa kabur mobil dinas bupati, pelaku sempat membawa mobil ke rumahnya untuk mengganti dengan pelat palsu. Mobil ini kemudian dikendarai bersama seorang wanita dan orang tua pelaku. Mereka rencananya akan ke Bekasi.
Namun rencana pelaku itu gagal. Karena petugas berhasil mengendusnya dan mengadangnya di Ngawi. Sementara itu orang tua pelaku mengaku saat diajak mengaku tak mengetahui jika mobil tersebut merupakan kendaraan dinas bupati yang dicuri.
Sebab, dari pengakuan orang tua korban, sehari-hari memang anaknya kerap gonta-ganti mobil. Untuk itu, ia ikut saja saat diajak pelaku yang mengaku akan menjemput kakaknya ke Bekasi.
"Orang tua pelaku tidak curiga, karena diduga selama ini diketahui pelaku sering ganti mobil maupun plat nomor. Sehingga dikira mobil itu mobil terkait urusan kerja," jelasnya.
Meski pelaku mengaku motif membawa kabur karena ingin memiliki mobil, namun polisi tidak begitu saja percaya. Saat ini, Satreskrim Polres Bojonegoro masih terus mendalami dan mengembangkan kasus ini.
"Ini semua masih pengakuan awal. Jadi masih terus kita kembangkan ini," tandas Girindra.
Sebelumnya,mobil Dinas Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dibawa kabur seorang pria yang mengaku sebagai montir. Mobil yang dibawa kabur tersebut kemudian berhasil ditemukan bersama pelakunya di Ngawi. Mobil dinas Mitsubishi Pajero nopol S 1170 BS warna putih ini dicuri pada Kamis (21/4) sekitar pukul 11.00 WIB dari garasi Pemkab Bojonegoro.
(abq/iwd)