Polisi menangkap terduga pelaku pembunuhan Bagus Prasetya Lazuardi (26), mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang. Mobil korban juga diamankan.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardono mengatakan, titik terang kasus ini mulai terungkap ketika polisi menemukan mobil korban. Penemuan mobil korban ini berkat bantuan masyarakat yang melapor polisi tentang mobil dengan spesifikasi dan ciri-ciri seperti milik korban berada di kawasan Malang.
"Awalnya dari informasi masyarakat terkait keberadaan mobil ada di Malang," kata Lintar, Jumat (15/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, ia memastikan kabar tersebut kepada pihak keluarga korban. Setelah memperoleh 'lampu hijau', personelnya meluncur ke lokasi.
"Kami pastikan kepada pihak keluarga terlebih dulu bahwa itu mobilnya korban," tambahnya.
Saat ditemukan, mobil korban dalam keadaan normal. Meski begitu, ia belum menjelaskan secara detil perihal tersebut. Sebab, masih dalam proses pengembangan.
"Kalau (temuan mobil korban) di tangan siapa-siapa masih kami kembangkan," ujarnya.
Sebelumnya, terduga pelaku pembunuhan diamankan di Malang. Pelaku ditangkap Jumat pagi.
"Benar sudah tertangkap. Polda yang menangkap, mobilnya juga ditemukan. Ditangkap tadi (Jumat) pagi," jelas Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo. Adhi menyebut kasus ini saat ini ditangani langsung oleh Polda Jatim
Kasus ini bermula saat mayat dokter muda yang beralamat di Jalan Letjen Suprapto 28 RT 03/RW 05, Tulungagung, itu ditemukan warga di sebuah lahan kosong Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Selasa (12/4/2022) pukul 08.30 WIB. Lokasi penemuan mayat tidak jauh dari Jalan Umum Jurusan Surabaya-Malang. Tubuh korban disembunyikan di semak-semak.
Korban ditemukan dalam posisi telentang lengkap dengan pakaian dan jam tangan serta ditemukan uang Rp 150 ribu. Mobil Kijang Innova milik korban raib dan hingga saat ini belum ditemukan.
Polisi tidak menemukan selembar pun kartu identitas di tubuh dan pakaian korban. Identitas korban diketahui melalui pemeriksaan sidik jari dengan Mobile Automatic Multi Biometric Identification System (MAMBIS).
Berdasarkan hasil autopsi, penyebab kematian korban karena paru-paru mengempis akibat kekerasan benda tumpul di bagian dada. Diduga dada korban diinjak pelaku. Polisi menduga korban dihabisi di tempat lain kemudian mayatnya dibuang di lokasi penemuan.
(hil/dte)