Ditreskrimsus Polda Jatim memastikan ketersediaan minyak goreng di pasaran aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik saat Ramadan maupun hingga Idul Fitri. Polisi juga siap menindak tegas jika ada distributor yang nakal.
Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Farman yang juga sebagai Ketua Satgas Pangan Jatim menjelaskan, ketersediaan minyak goreng curah maupun kemasan terpantau aman di wilayahnya. Farman menyebut, polisi bersama Satgas Pangan Jatim bersinergi dengan stakeholder terkait baik dari Dinas Perdagangan dan Kepala OPD.
"Ada tiga hal, pertama terkait dengan ketersediaan minyak goreng curah mulai dari CPO sampai ke pabrik menjamin ketersediaannya," kata Farman di Surabaya, Senin (11/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua terkait dengan distribusi dari pabrik kepada distributor, yang dari distributor nanti ke masyarakat maupun pasar. Lalu terakhir, stabilitas harga, kalau ketersediaan dan distribusi lancar maka harga otomatis stabil," imbuh Farman.
Farman menambahkan,dari data Kementerian Perindustrian, pihaknya sudah mengecek ada 19 distributor minyak goreng curah subsidi yang melayani 9 produsen di Jatim. Distributor tersebut untuk memenuhi kebutuhan kurang lebih sebanyak 1.382,3 ton/ hari.
Menurut Farman, hal ini bisa dipenuhi oleh beberapa pabrik produsen seperti, Wilmar, Smart, Kias, Mega Surya maupun Filma dari Indofood. Jika ketersediaan sudah terjamin, maka tinggal distributor yang harus menyalurkan dengan baik.
"Akan ada penindakan kalau ada distributor yang nakal yaitu menyimpan padahal barang sudah ada di tangannya. Namun dari pengecekan di PT Smart kami melihat itu sudah disalurkan namun harus rutin. Jadi kalau ketahuan satu hari dua hari berpengaruh pada harga," tandas Farman.
Sementara itu Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Drajat Irawan telah melaksanakan pengecekan di beberapa lokasi pasar dan dilanjutkan rapat bersama dengan seluruh Kapolres dan seluruh Kadisperindag Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
"Pengecekan ini untuk mensinergikan penanganan minyak goreng di Jatim," imbuh Nico.
(hil/dte)