.webp)
Polisi membubarkan remaja yang perang sarung di kawasan Kalibutuh pada Kamis (7/4) dini hari. Polisi juga mengamankan sejumlah remaja yang terlibat tawuran tersebut.
Sempat dimintai keterangan, para remaja tersebut akhirnya dipulangkan. Mereka juga telah diberi pembinaan oleh polisi.
Usai memeriksa sejumlah pemuda, Kapolsek Asemrowo Surabaya, Kompol Hari Kurniawan mengatakan beberapa hal terkait temuan barunya. Menurutnya, aksi tawuran sarung itu bisa menimbulkan korban luka atau tewas bila benar-benar sudah terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua pemuda yang diamankan di polsek sudah dilakukan pembinaan dan dipulangkan ke orangtua masing-masing," kata Hari kepada detikJatim, Jumat (8/4/2022).
Sebab, para pemuda nekat menyelipkan batu dalam sarung yang telah dimodifikasi sedemikian rupa untuk menghantam lawannya. Beruntung, aksi tawuran itu diketahui lebih awal. Bahkan, dapat dicegah dan gagal berlangsung.
"Mereka (2 pemuda yang diamankan) ngakunya diajak temannya, ada yang menyelipkan batu dalam sarung," ujarnya.
Sebelumnya, ada 2 kelompok yang hendak melakukan tawuran di Jalan Kalibutuh Surabaya. Menurutnya, ada puluhan pemuda yang bakal terlibat dalam aksi tawuran sarung itu.
"Benar, di lokasi sudah ada 2 kelompok (pemuda yang akan tawuran sarung)," kata Hari kepada detikJatim, Kamis (7/4/2022).
Hari menjelaskan, tawuran itu terjadi antar geng perkampungan. Setidaknya, ada sekitar 50 pemuda yang terlibat dalam aksi itu. "Geng gang pojok dari Simorejo B, ada 20 (pemuda) dan geng anak Tembok 30," ujarnya.
Hari bersyukur, aksi tawuran itu dapat dicegah personelnya. Sehingga, tidak menimbulkan korban jiwa.
"Tawuran belum terjadi, petugas membubarkan 2 kelompok (saat kejadian)," tuturnya.
Ketika petugas tiba, para pemuda kabur berhamburan. Satu persatu melarikan diri ke segala arah. Namun, personelnya dapat mengamankan 2 dari sejumlah pemuda yang diduga terlibat dalam aksi itu.
"(Terduga pelaku tawuran) melarikan diri, tapi 2 diamankan petugas Polsek Asemrowo," katanya.
(hil/fat)
