Awas, Terbangkan Balon Udara di Ponorogo akan Ditindak Tegas

Awas, Terbangkan Balon Udara di Ponorogo akan Ditindak Tegas

Charolin Pebrianti - detikJatim
Minggu, 03 Apr 2022 10:43 WIB
Kapolres Ponorogo AKBP Catur
Kapolres Ponorogo AKBP Catur (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Salah satu tradisi Ramadan di Ponorogo adalah menerbangkan balon udara bersamaan dengan ribuan petasan kecil. Tradisi ini dianggap merugikan banyak orang karena bisa menyebabkan kebakaran. Namun, masih ada saja sebagian orang yang tetap menggelar tradisi tersebut.

Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo pun mengimbau masyarakat menghilangkan kebiasaan ini. Dia menyebut, membuat dan menerbangkan balon udara tanpa awak sangat berbahaya. Sebab, khawatir terjadi rentetan kejadian kebakaran akibat penerbangan balon udara petasan.

"Kami berpesan kepada masyarakat tolong untuk kebiasaan balon udara agar tidak dibuat atau diterbangkan," tutur Catur kepada wartawan, Minggu (3/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Catur menambahkan, penggunaan petasan tak jarang juga memakan korban jiwa. Sebab, ledakan petasan bisa merenggut jiwa dan membahayakan orang lain.

"Akan kita tindak sesuai dengan hukum yang berlaku. Kita tidak akan kompromi dengan balon udara dan petasan," tandas Catur.

ADVERTISEMENT

Penggunaan petasan, lanjut Catur, setiap tahun selalu merenggut korban jiwa di Ponorogo. Jangan sampai tradisi yang merugikan tersebut tetap dijalankan di tengah Ramadan.

"Sudah ada contoh dan memakan korban di Ponorogo, agar tidak usah membuat menyimpan maupun menyalakan (Petasan) karena akibatnya fatal. Baik korban jiwa maupun harta," imbuh Catur.

Di kesempatan ini, Catur juga meminta masyarakat Ponorogo agar menjaga dan menyimpan barang berharganya selama beribadah di bulan Ramadan. Ini agar tidak memancing pelaku pencurian.

"Untuk keamanan dalam menaruh barang baik itu yg bernilai seperti roda 2, roda 4 tolong keamanan kendaraan tersebut dijaga," ujarnya.

Disinggung soal arak-arakan sahur keliling, Catur berharap masyarakat selalu menjaga kamtibmas dan juga protokol kesehatan. Sekaligus, mengingat toleransi dalam bermasyarakat dan beragama selalu dijalankan di Ponorogo.

"Arak-arakan sahur saya minta juga menjaga kamtibmas, prokes dan juga tepo sliro. Toleransi kita berhidup bermasyarakat dan beragama," pungkasnya.




(hil/fat)


Hide Ads