Polisi Gagalkan 'Perang Sarung' Belasan Remaja di Surabaya

Polisi Gagalkan 'Perang Sarung' Belasan Remaja di Surabaya

Deny Prasetyo - detikJatim
Kamis, 24 Mar 2022 10:59 WIB
Polisi menggagalkan tawuran remaja Surabaya
Belasan remaja yang hendak tawuran diamankan polisi (Foto: Deny Prasetyo/detikJatim)
Surabaya - Tim Pamor Keris Polsek Sawahan bersama Satpol PP Sawahan mengamankan belasan remaja yang hendak 'perang sarung' atau tawuran dengan sarung. Peristiwa ini sempat membuat gaduh dan meresahkan warga sekitar.

Kejadian tawuran ini terjadi pada Kamis dini hari sekitar pukul 00.56 WIB, di Jalan Girilaya Surabaya. Beruntung warga segera melaporkan kejadian ini dan petugas segera meluncur.

Saat petugas datang, belasan remaja ini hendak melarikan diri. Nahas mereka justru melarikan diri dan masuk ke gang buntu. Akhirnya, mereka pun tidak bisa berkutik.

Mereka diangkut menggunakan mobil milik Satpol PP dan dibawa ke Polsek Sawahan untuk dilakukan pendataan dan diberi pengarahan oleh petugas.

Selanjutnya, agar kejadian serupa tidak terulang kembali, orang tua para remaja akan dipanggil dan membuat surat pernyataan bersama.

"Alhamdulillah banyak yang kepegang (tertangkap), info akan perang sarung, istilahnya guyon. Namun, menurut keterangan warga membahayakan, karena berada di jalan umum dan menurut warga membuat gaduh," ungkap Kanit Binmas Polsek Sawahan Iptu Hidayat, Kamis (24/3/2022).

"Mereka lari di gang, ternyata gang buntu, akhirnya tertangkap di situ, jumlahnya 18 orang," lanjut Hidayat.

Hidayat menambahkan belasan remaja tersebut akan dilakukan pendataan dan dihubungi orang tuanya masing-masing untuk diberikan pengarahan. Hidayat juga memberikan nasihat kepada belasan remaja itu terkait pengunaan sarung sebagai mestinya.

"Nanti dari pihak orang tua akan kami hubungi, untuk membuat surat pernyataan, supaya tidak terulang lagi," tandas Hidayat.

Terpisah, Kapolsek Sawahan Polrestabes Surabaya Kompol A. Rizky Fardian mengatakan, pihaknya juga akan meneruskan ke pihak sekolah remaja tersebut. Sebab, sebagian besar dari mereka masih berstatus sebagai pelajar.

"Akan ditembuskan ke sekolah untuk memberikan pembinaan yang lebih terarah karena sebagian besar masih pelajar," ungkap Rizky.


(hil/iwd)


Hide Ads