Sebanyak 6 rumah dan musala rusak imbas dari bentrok dua perguruan silat di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi. Warga pun trauma dan mengungsi ke luar desa, meski pengamanan di lokasi makin diperketat.
Kepala Desa Sukorejo, Samsudin mengatakan bentrok dua hari terakhir, Rabu (9/3) dan Kamis (10/3/2022) dini hari mengakibatkan rumah dan musala rusak.
"Ada rumah rusak dan musala," ujarnya kepada detikJatim, Kamis (10/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paling parah, ada satu rumah kacanya pecah dilempari massa. Padahal, warga di sekitar lokasi tidak terkait dengan perguruan silat. Selain rumah warga, sebuah musala juga ikut dilempari massa.
"Mereka tidak ikut perguruan silat. Tapi mereka jadi korban," tambahnya.
Warga juga resah aksi susulan akan terus terjadi. Hingga akhirnya mereka memilih mengungsi ke desa lain atau rumah kerabatnya. Mereka yang mengungsi adalah warga yang berada di sekitar lokasi bentrok. Pihaknya berharap, bentrok serupa tidak pernah muncul lagi.
"Trauma warga ini bukan tanpa alasan. Dua hari berturut-turut terjadi bentrok yang menakutkan warga," kata Samsudin.
"Harapannya, segera ada solusi dan perdamaian. Jadi, warga bisa kembali tenang," tegas Samsudin.
Bentrok antar dua perguruan silat pecah di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (10/3/2022) dini hari. Akibatnya, satu orang tewas terkena sabetan senjata tajam. Beberapa juga luka-luka. Enam rumah warga rusak terkena amuk massa. Bentrok dipicu saling ejek di media sosial.
(iwd/iwd)