Peristiwa itu mencuat setelah foto-foto dan videonya menyebar di media sosial. Carok terjadi di sebuah kafe di Juk Korong, Tanjung Bumi, Bangkalan.
Dalam rekaman CCTV di lokasi kejadian, carok terjadi pada Kamis (3/3), sekitar pukul 09.14 WIB. Tampak aksi kejar-kejaran. Yang satu orang sudah siap dengan celuritnya. Dua orang lawannya mengejar. Masing-masing membawa parang dan clurit di tangan. Yang satu lagi memegang batu.
Kapolsek Tanjung Bumi Iptu Fery Riswantoro membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, kejadian itu memang terjadi di wilayah Tanjung Bumi.
"Kejadiannya sudah 4 hari yang lalu, sudah kita tangani. Saat ini kasusnya sudah kami limpahkan ke Polres Bangkalan. Untuk lebih lengkapnya ke Polres," jelas Iptu Fery.
Warga sekitar lokasi kejadian menceritakan apa yang terjadi waktu itu. "Yang satu orang itu orang Tanjung Bumi, sedangkan lawan yang tiga itu orang Banyuates," terang warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Menurut warga, yang tiga orang itu kesal karena yang satu orang itu sering pinjam sepeda motor lalu digadaikan tanpa sepengetahuan pemilik.
"Dia (yang satu orang) sering gadaikan sepedanya teman-teman di Banyuates. Karena temannya banyak dari Banyuates. Banyak korban yang merasa kesal karena sepedanya sering digadaikan," jelasnya.
"Di lokasi mereka duel, saling bacok menggunakan celurit tapi masih bisa menghindar. Hingga akhirnya yang satu orang kena sabetan di tubuhnya karena berusaha menangkis bacokan ke arah leher dan punggung," ungkapnya.
Yang tiga orang hampir menghabisi nyawa yang satu orang. Untung ada masyarakat yang melihat kejadian itu dan mencegahnya.
"Saat korban terjatuh setelah terluka, sempat mau diserang lagi. Tapi keburu banyak warga sehingga yang tiga orang kabur," jelas dia.
Kapolsek Tanjung Bumi Iptu Fery Riswantoro membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, kejadian itu memang terjadi di wilayah Tanjung Bumi.
"Kejadiannya sudah 4 hari yang lalu, sudah kita tangani. Saat ini kasusnya sudah kami limpahkan ke Polres Bangkalan. Untuk lebih lengkapnya ke Polres," jelas Iptu Fery.
Kemudian polisi menjelaskan secara rinci soal kronologi aksi pengeroyokan tersebut. Polisi menyebut, korban dalam kasus pengeroyokan itu berinisial DM. Sementara pelaku yakni R, SF dan satu orang lainnya yang belum diketahui identitasnya.
Aksi carok itu terjadi di sebuah kafe di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan. "Mulanya korban berada di kafe itu bersama satu orang pelaku. Selang beberapa saat dua pelaku dengan menggunakan motor datang ke tempat korban," ujar Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino.
Saat turun dari motor, dua pelaku itu langsung mengacungkan celurit. Korban kaget dan lari ke halaman kafe tersebut.
"Korban dan pelaku saling kejar. Korban kemudian terjatuh dan di saat yang sama pelaku membacok punggung korban. Setelah itu korban berusaha lari dari kejaran pelaku," tambahnya.
Menurut Alith, pihak kepolisian tengah melakukan pendalaman dalam kasus tersebut. Pihaknya juga tengah mengejar dua pelaku lainnya yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Carok 1 lawan 3 di Bangkalan dipicu kebiasaan korban meminjam motor namun tidak dikembalikan. Motif pengeroyokan itu terungkap setelah salah satu pelaku tertangkap.
Soal motif pengeroyokan itu digali dari seorang pelaku, R, yang sudah tertangkap. Menurut Alith, pelaku mengatakan aksi pengeroyokan tersebut dilakukan karena korban sering meminjam motor pelaku namun tidak dikembalikan. Saat motor tersebut diminta, korban selalu memberikan alasan yang berbeda.
Baca juga: Kronologi Carok 1 Lawan 3 di Bangkalan |
"Hal itulah yang menyebabkan pelaku dan dua temannya kesal kepada korban. Sehingga penyerangan itu terjadi," ujar Alith.
Korban tengah menjalani perawatan intensif. Sebab, korban mengalami luka bacok yang cukup parah.
"Sementara untuk korban mengalami luka bacok cukup serius di bagian punggung dan telah mendapat penanganan medis," ujar Alith, Selasa (8/3/2022).
"Korban mengalami beberapa luka di antaranya bagian paha sebelah kanan, punggung, lengan kiri serta pergelangan tangan kanan. Untuk saat ini masih dirawat di RSUD Syamrabu," imbuhnya.
Ia juga mengungkapkan, luka-luka di tubuh korban disebabkan bacokan senjata tajam dua pelaku. Sedangkan satu pelaku lainnya melempari korban dengan batu yang ada di tempat tersebut.
"Untuk dua pelaku menggunakan sajam untuk melukai korban dan satu pelaku melempari batu ke arah tubuh korban," pungkasnya.
(sun/sun)