Mengapa Carok Masih Terjadi? Ini Kata Sosiolog

Mengapa Carok Masih Terjadi? Ini Kata Sosiolog

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 08 Mar 2022 20:24 WIB
Aksi carok 1 lawan 3 yang mengerikan terjadi di Bangkalan. Mereka menggunakan celurit hingga parang.
Carok 1 lawan 3 di Bangkalan/Foto: Tangkapan Layar
Surabaya -

Aksi carok 1 lawan 3 yang mengerikan terjadi di Bangkalan. Mereka menggunakan celurit hingga parang.

Peristiwa itu mencuat setelah foto-foto dan videonya menyebar di media sosial. Carok terjadi di sebuah kafe di Tanjung Bumi, Bangkalan pada Kamis (3/3), sekitar pukul 09.14 WIB.

Terlepas dari peristiwa itu, Sosiolog Universitas Airlangga (Unair), Prof Bagong Suyanto mengatakan, budaya carok adalah pertarungan yang dianggap gentleman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi, sebagian ada yang mengalami pergeseran karena ada yang dilakukan dengan cara membacok tanpa peringatan," papar Prof Bagong saat diwawancarai detikJatim, Selasa (8/3/2022).

Menurut dia, carok di dalam sebuah budaya dilakukan untuk menjaga kehormatan. "Itu esensi yang terpenting," ujar dosen Sosiologi Unair itu.

ADVERTISEMENT

Prof Bagong juga membenarkan bahwa carok masih kerap terjadi. Sebab, ada alasan khusus bagi pelaku carok.

"Sepanjang kehormatannya diganggu, kemungkinan masih terjadi," pungkas Prof Bagong.




(hse/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads