Ustaz Korban Penusukan di Banyuwangi Maafkan Pelaku

Ustaz Korban Penusukan di Banyuwangi Maafkan Pelaku

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 03 Mar 2022 07:24 WIB
ustaz di Banyuwangi menjadi korban penusukan
Ustaz korban penusukan berbaju batik/Foto: Istimewa (Dok Pribadi)
Surabaya -

Seorang ustaz di Banyuwangi menjadi korban penusukan. Nyawa Ustaz Rosidi (45), Ketua Ranting NU Truko, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, selamat setelah lari ke masjid.

Penusukan Ustaz Rosidi terjadi sekitar pukul 12.15 WIB, Selasa (1/3/2022). Saat itu dirinya hendak pulang ke rumah setelah menjalankan salat zuhur di masjid setempat.

"Saya zuhur biasa ke masjid. Jam 11 Saya berangkat dan pulangnya saya termasuk yang terakhir. Pulang dari salat zuhur itu dia memanggil saya," jelas Rosidi saat dihubungi, Rabu (2/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendengar panggilan tersebut, Ustaz Rosidi menghentikan sepeda motornya. Saat itu dia mengira yang bersangkutan ada keperluan dengan dirinya. Meski berhenti, dia mengaku tidak memastikan mesin sepeda motornya. Sambil menunggu pelaku yang datang ke arahnya dia tetap duduk di atas sepeda motor.

"Diapun mendekat ke saya. Tangan kiri memegang cangkul, kanan memegang sabit dan pisau. Saya tidak menyangka apa-apa." jelasnya.

ADVERTISEMENT

Di luar dugaan, setelah yang bersangkutan sampai di tempatnya, tanpa basa-basi langsung menusukkan pisau ke arahnya. Saat itu, kata dia, orang tersebut mengarahkan pisau ke arah perutnya. Namun dia sempat mengelak dari serangan tersebut.

"Sebetulnya ke arah perut, saya mengelak dikit dan akhirnya kena paha mendekati pinggul tapi yang robek sarung, baju, kaos dalam juga sobek," terangnya.

Setelah serangan itu spontan dia turun dan melepaskan sepeda motornya hingga ambruk. Rosidi menyebut, saat itu tetangganya itu terlihat hendak menyerang lagi. Diapun lari ke arah masjid yang berjarak sekitar 20 meter dari lokasi tersebut.

"Dia sempat mengejar, melihat saya masuk ke masjid akhirnya tidak meneruskan pengejaran pada saya," tandasnya.

Meski begitu kasus penusukan yang dilakukan tetangganya tidak dibawa ke ranah hukum. Alasan tak membuat laporan, karena ingin lebih mengedepankan perdamaian dan menjaga kondusivitas lingkungan. Dirinya ingin menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan dengan difasilitasi pemerintah desa setempat.

"Sudah damai. Saya sudah membuat surat pernyataan damai. Diselesaikan secara kekeluargaan saja. Tidak laporan," jelasnya kepada wartawan saat dihubungi, Rabu (2/3/2022).

Dia menambahkan, sudah memaafkan orang yang menyerangnya dengan pisau tersebut. Alasannya karena yang bersangkutan merupakan tetangga dekat. Selain itu, keluarga penyerangnya itu juga dalam keadaan sakit. Dengan sikap memaafkan itu, kata Rosidi, menjadi solusi terbaik bagi kerukunan di lingkungan sekitar.

"Agar tidak ada yang rugi. Kami semua ingin hidup harmonis dan tidak ada hal yang dipermasalahkan. Dan harapan kami pelaku sadar dan tidak mengulangi perbuatannya," ujarnya dengan suara lembut.

Kasi Humas Polresta Banyuwangi Iptu Lita Kurniawan membenarkan adanya mediasi antara korban dan pelaku. Korban tidak ingin melanjutkan kasus penusukan di Banyuwangi tersebut ke ranah hukum.

"Kita sempat melakukan penyelidikan dan kemudian ternyata korban tidak mau membuat laporan," ujarnya.

Ini, tambah Lita, sebagai bentuk restorative justice yang dilakukan oleh polisi. Namun pihaknya tetap akan melakukan pengawasan kepada pelaku yang merupakan tetangga korban.

"Kita awasi. Masyarakat juga mengawasi hal pelaku. Kita juga minta pelaku memperbaiki sikap dan perbuatannya," pungkasnya.




(fat/fat)


Hide Ads