Polisi Temukan Kejanggalan Kasus Perampokan Rp 150 Juta Guru SD di Mojokerto

Polisi Temukan Kejanggalan Kasus Perampokan Rp 150 Juta Guru SD di Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Selasa, 22 Feb 2022 15:59 WIB
perampokan di mojokerto
Polisi saat melakukan penyelidikan di Bank Jatim (Foto: Dok. Polres Mojokerto)
Mojokerto -

Penyelidikan yang dilakukan polisi terhadap kasus perampokan seorang guru SD justru menemukan sejumlah kejanggalan. Salah satunya, korban ternyata tidak pernah mencairkan deposito Rp 150 juta di bank.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan Sri Wahyuliati Ningsih (42) melaporkan perampokan tersebut ke Polsek Ngoro pada Senin (21/2) sekitar pukul 13.00 WIB.

Pihaknya pun menerjunkan dua tim sekaligus untuk menyelidiki kasus tersebut. Salah satunya dengan melakukan pengecekan ke Bank Jatim Cabang Pembantu Mojosari, Mojokerto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena di bank inilah Sri mengaku mencairkan deposito miliknya senilai Rp 150 juta pada Senin (21/2) sekitar pukul 10.00 WIB. Bahkan, polisi juga memeriksa rekaman CCTV di bank tersebut.

"Kejanggalan pertama, hasil pengecekan kami di bank tidak ada penarikan deposito yang dilakukan SWN (Sri) sebesar Rp 150 juta. Rekening SWN hanya tersisa kurang lebih Rp 3 juta saja," kata Andaru kepada wartawan, Selasa (22/2/2022).

ADVERTISEMENT

Berbekal hasil pengecekan di bank tersebut, lanjut Andaru, pihaknya kembali menggali keterangan dari Sri. Kali ini, guru salah satu SDN di Kecamatan Ngoro, Mojokerto itu mengubah ceritanya.

"Kejanggalan kedua, keterangan dia (Sri) berubah, dia mengaku kehilangan tas berisi uang Rp 500 ribu lebih, kartu ATM dan SIM saat pulang dari sekolah tempatnya mengajar," terangnya.

Sejurus kemudian, kata Andaru, Sri mendadak pingsan. Sehingga perempuan asal Desa Jiken, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo itu dilarikan ke RS Dharma Husada, Ngoro. Ternyata, Sri hanya berpura-pura sakit untuk mengelabui polisi.

"Setelah diperiksa dokter, yang bersangkutan kondisinya sehat semua, hanya pura-pura sakit saja," ungkapnya.

Saat ini, polisi masih menyelidiki kebenaran laporan Sri terkait perampokan yang menimpanya. Guru SD ini mengaku dirampok 4 orang di Jalan Raya Desa Tanjangrono, Ngoro, Mojokerto, tepatnya di Jembatan Tanjangrono pada Senin (21/2) sekitar pukul 11.45 WIB.

Menurut pengakuannya, pelaku mengendarai sepeda motor Honda Vario dan Yamaha RX King warna hitam. Sementara Sri seorang diri mengendarai sepeda motor Honda BeAT nopol W 4351 NCE.

Komplotan perampok kabur setelah merampas tas miliknya yang berisi uang Rp 150 juta. Sri mengaku baru mencairkan uang tersebut dari Bank Jatim Cabang Pembantu Mojosari sekitar pukul 10.00-11.15 WIB.




(iwd/iwd)


Hide Ads