.webp)
Polisi mengamankan dua warga Bondowoso yang mengaku wartawan saat melakukan pemerasan. Keduanya tertangkap tangan saat menerima uang.
Dua orang itu berinisial FR, warga Tapen, dan RS warga Sukosari. Sementara korban adalah Kepala Sekolah SD di daerah Sumberwringin, Bondowoso.
"Keduanya tertangkap tangan saat menerima uang yang diminta," kata Kapolres Bondowoso, Herman Priyanto, saat dikonfirmasi detikJatim di Mapolres, Rabu (16/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herman menjelaskan kedua pelaku berdalih uang tersebut untuk pembayaran berita advertorial. Padahal, uang itu sebagai biaya untuk menghapus berita yang sudah ditulis kedua orang tersebut.
"Sebelumnya mereka menulis terkait dugaan pungutan yang disebut dilakukan kepala sekolah. Dalam perkembangannya, ternyata itu hanya modus para pelaku untuk memeras korban," kata Herman.
Akibat perbuatannya tersebut pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijebloskan ke tahanan untuk proses pengembangan. Keduanya dibidik melanggar pasal 368 subs 369 KUHP.
"Ancaman hukumannya maksimal sembilan tahun kurungan," imbuh Herman Priyanto.
Kasat Reskrim AKP Agung Ari Bowo menjelaskan sebelum menetapkan dua orang pelaku itu sebagai tersangka, pihaknya terlebih dulu telah berkoordinasi dengan dewan pers.
"Ternyata kedua media itu memang tak terdaftar di dewan pers. Jadi yang kami terapkan KUH Pidana," tegasnya.
Informasi lain menyebut, sebelum dibekuk kedua pelaku mengancam dan memaksa korban untuk membayar uang dimaksud. Jika tidak, pelaku akan menulis serta mempublikasikan dugaan penyimpangan yang dilakukan korban.
Awalnya, kedua pelaku meminta uang senilai 20 juta untuk menghapus pemberitaan. Namun, korban menolak membayar uang sebesar itu. Setelah tawar menawar akhirnya permintaannya makin turun hingga jadi 5 juta. Saat penyerahan uang itulah kedua pelaku dibekuk.
(iwd/iwd)
