Jombang - Produsen arang tradisonal di Jombang kebanjiran pesanan menjelang Hari Raya Idul Adha. Produknya laris manis hingga omzetnya naik.
Foto Jatim
Melihat Produksi Arang Tradisional di Jombang Jelang Idul Adha

Berkah Idul Adha dirasakan Yuni Lukitasari (39), produsen arang tradisional di Dusun/Desa Gedangan, Mojowarno, Jombang.
Yuni melanjutkan bisnis yang ditekuni ayahnya, Sukarno (65) sejak 2016. Dibantu suami dan sejumlah karyawan, Yuni sehari-hari memproduksi arang kayu mangga dan asam jawa.
Menjelang Idul Adha, menurut Yuni, permintaan arang naik 2 kali lipat.
Saat ini, rata-rata ia menjual 70 sak atau 1.400 Kg arang per hari. Setiap sak berisi 20 Kg arang. Sedangkan selama hari biasa, penjualannya rata-rata 35 sak atau 70 Kg arang/hari.
Kapasitas produksi arang di tempat Yuni rata-rata 280 sak atau 5.600 Kg arang/bulan.
Menurut Yuni, arang mangga ia banderol Rp 65.000/sak. Sedangkan arang asam jawa lebih mahal, yaini Rp 100.000/sak. Omzet penjualannya menjelang Hari Raya Idul Adha pun minimal Rp 5 juta/hari. Sedangkan omzet hari biasa minimal Rp 2,5 juta/hari.