Gelisah Perajin Tempe di Tengah Meroketnya Harga Kedelai

Foto Jatim

Gelisah Perajin Tempe di Tengah Meroketnya Harga Kedelai

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 22 Nov 2023 11:05 WIB

Mojokerto - Harga kedelai impor naik,memukul bisnis perajin tempe di Mojokerto.Perajin terpaksa menaikkan harga tempe.

Perajin Tempe Asal Mojokerto

Muhammad Toha (37), perajin tempe di Dusun Sroyo, Desa/Kecamatan Dlanggu, Mojokerto.,mengaku bisnis keluarga yang sudah berjalan 17 tahun ini sedikit goyah karena lonjakan harga kedelai impor sejak 1,5 bulan lalu.

Perajin Tempe Asal Mojokerto

Harga kedelai impor itu naik signifikan dari Rp 10 ribu menjadi Rp 13.500/Kg. Produsen Tempe Dziffa ini tak punya pilihan lain. Sebab Toha sangat tergantung dengan kedelai impor yang karakternya mekar ketika direbus. Lain halnya dengan kedelai lokal.

Perajin Tempe Asal Mojokerto

Toha terpaksa menaikkan harga tempe buatannya hingga Rp 5 ribu per bak. Tempe ukuran 50 x 150 cm naik dari Rp 125 ribu menjadi Rp 130 ribu, tempe 20 x 150 cm naik dari Rp 50 ribu menjadi Rp 55 ribu, sedangkan tempe 10 x 150 cm naik dari Rp 60 ribu menjadi Rp 65 ribu.

Perajin Tempe Asal Mojokerto

Sedangkan harga tempe dengan lebar 10 cm lebih mahal daripada yang 20 cm karena proses mencetaknya yang lebih rumit. Begitu juga dengan harga jual tempe kemasan plastik 250 gram. Toha menaikkannya dari Rp 10 ribu dapat 7 bungkus, menjadi Rp 10 ribu dapat 5 bungkus.

Perajin Tempe Asal Mojokerto

Tempe buatan Toha selama ini dipasarkan ke 3 pasar tradisional di Mojokerto, yaitu Pasar Dlanggu, Pandanarum dan Tangunan serta melayani eceran dari kampung ke kampung.

Gelisah Perajin Tempe di Tengah Meroketnya Harga Kedelai
Gelisah Perajin Tempe di Tengah Meroketnya Harga Kedelai
Gelisah Perajin Tempe di Tengah Meroketnya Harga Kedelai
Gelisah Perajin Tempe di Tengah Meroketnya Harga Kedelai
Gelisah Perajin Tempe di Tengah Meroketnya Harga Kedelai

Hide Ads