Sinopsis Film Getih Ireng dan Jadwal Tayangnya di Bioskop Surabaya

POSTER FILM GETIH IRENG. — Poster Film Getih Ireng/Foto: TIX ID

Daftar Isi

Sinopsis Film Getih Ireng
Pemeran dan Karakter dalam Film Getih Ireng
Jadwal Bioskop Surabaya

Surabaya -

Film Getih Ireng menjadi salah satu tayangan horor Indonesia yang tengah ramai dibicarakan di berbagai kota, termasuk Surabaya. Sejak penayangannya pada Kamis pekan lalu, film ini berhasil menarik perhatian para pecinta genre horor karena menghadirkan kisah mistis yang berpadu dengan drama emosional yang kuat.

Disutradarai oleh Tommy Dewo dan diproduseri oleh Rocky Soraya, film ini menjanjikan ketegangan yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga sarat makna tentang kehilangan dan kutukan masa lalu.

Mengusung genre horor-drama psikologis, Getih Ireng mempertemukan dua aktor papan atas Indonesia, Titi Kamal dan Darius Sinathrya, sebagai pasangan suami istri yang harus menghadapi teror supranatural di rumah mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan visual yang mencekam dan alur penuh misteri, film ini sukses menghadirkan pengalaman menonton yang membuat penonton terus menebak hingga akhir cerita.

Sinopsis Film Getih Ireng

Cerita Getih Ireng berpusat pada kehidupan Rina (Titi Kamal) dan Pram (Darius Sinathrya), pasangan suami istri yang telah lama menantikan kehadiran anak. Namun, kebahagiaan mereka berubah menjadi mimpi buruk ketika Rina mengalami keguguran berulang tanpa alasan medis yang bisa dijelaskan.

Seiring waktu, kejadian-kejadian aneh mulai menghantui rumah mereka setiap malam. Suara tangisan bayi, genangan darah yang tiba-tiba muncul, dan kondisi tubuh Rina yang semakin lemah menjadi pertanda adanya kekuatan gelap yang menyelimuti keluarga kecil itu. Pram mencoba mencari penjelasan logis dengan cara rasional, tetapi semua usahanya berujung sia-sia.

Rina kemudian meyakini bahwa mereka telah menjadi korban dari kutukan kuno bernama Getih Ireng-sebuah praktik ilmu hitam yang diyakini mampu menyerang darah seseorang hingga menular pada keturunannya. Kutukan tersebut disebut berakar pada dendam lama dalam keluarga Pram, yang tak pernah terselesaikan di masa lalu.

Ketegangan semakin meningkat ketika di sekitar rumah mulai muncul simbol-simbol mistik, seperti rajah merah dan jimat pengorbanan manusia. Setiap petunjuk membawa Rina dan Pram pada rahasia kelam yang mengancam tidak hanya kehidupan mereka, tetapi juga jiwa yang dikandung Rina.

Naskah Getih Ireng diadaptasi dari utas viral karya JeroPoint di media sosial X (dulu Twitter). Kisah ini dikenal luas karena keberhasilannya memadukan mitos lokal, unsur supranatural, dan konflik batin manusia modern.

Adaptasi layar lebarnya mempertahankan atmosfer mencekam dengan tambahan kedalaman emosional, menjadikan film ini bukan sekadar tontonan horor, tetapi juga refleksi tentang rasa bersalah dan penebusan dosa keluarga.

Dengan durasi 106 menit, Getih Ireng diklasifikasikan D17 (dewasa) karena menampilkan adegan kekerasan, darah, dan ritual mistik yang intens. Namun di balik kengerian tersebut, film ini juga menyuguhkan pesan kemanusiaan-tentang cinta, kehilangan, dan perjuangan untuk melawan nasib buruk yang diwariskan.