Penjarahan Artefak di Museum Kediri Dikecam, Pelaku Didesak Kembalikan

Penjarahan Artefak di Museum Kediri Dikecam, Pelaku Didesak Kembalikan

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 01 Sep 2025 09:27 WIB
Museum Rusak dan Sejumlah Barang dijarah Massa Aksi
Kondisi Museum Pemkab Kediri/Foto: Andhika Dwi/detikjatim
Kediri -

Aksi anarkis yang melanda kompleks kantor Pemerintah Kabupaten Kediri, Sabtu (30/8/2025) malam, berbuntut panjang. Massa tidak hanya merusak fasilitas umum, tetapi juga menyasar Museum Bagawanta Bhari.

Museum yang selama ini menyimpan benda-benda peninggalan budaya akhirnya menjadi korban amuk massa. Menurut Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, kaca-kaca museum pecah dan sejumlah koleksi bersejarah hilang.

Pendiri Balai Konservasi Artefak Desa (Bakonardes), Dani Satria, mengecam aksi penjarahan museum tersebut. Ia menegaskan artefak yang dijarah harus segera dikembalikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artefak ini sangat bernilai bagi generasi di masa depan. Tolong kembalikan artefak, jaga warisan leluhur kita," kata Pendiri Balai Konservasi Artefak Desa (Bakonardes), Dani Satria dalam keterangan yang diterima detikJatim, Senin (1/9/2025).

ADVERTISEMENT

Dari catatan pemerintah daerah, setidaknya beberapa benda peninggalan berharga hilang dalam peristiwa itu. Koleksi yang lenyap di antaranya fragmen arca Kepala Ganesha, tiga wastra kain batik, plakat HVA Sidomulyo (2 buah), bata berinskripsi, dan arca Sumbercangkring.

Dani menambahkan, hilangnya artefak bersejarah ini merupakan kerugian besar yang tidak bisa diganti dengan materi.

"Setiap benda memiliki nilai sejarah yang penting untuk menjaga identitas bangsa. Merusaknya sama dengan menghapus memori kolektif kita," imbuh Dani.

Selain penjarahan, massa juga merusak miniatur lumbung serta arca Bodhisatwa yang tersimpan di museum tersebut. Puncak amarah massa bahkan berujung pada pembakaran sebagian bangunan Museum Bagawanta Bhari.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads