Fadli Zon Kagum dengan Monumen Reog Ponorogo, Tingginya Kalahkan GWK

Fadli Zon Kagum dengan Monumen Reog Ponorogo, Tingginya Kalahkan GWK

Charolin Pebrianti - detikJatim
Senin, 11 Agu 2025 22:45 WIB
Monumen Reog Ponorogo yang sedang dalam proses pembangunan.
Monumen Reog Ponorogo yang sedang dalam proses pembangunan. (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengapresiasi pembangunan Monumen dan Museum Reog Ponorogo yang kini hampir rampung. Menurutnya monumen setinggi 126 meter ini menjadi ikon penting, tak hanya bagi Ponorogo, tetapi juga dunia.

Fadli mengatakan bahwa saat ini pemasangan panel kepala burung merak di puncak monumen sudah selesai. Panel itu memiliki berat mencapai 3 ton.

"Merasakan tiba di lantai paling atas di Monumen Reog Ponorogo, yang kita saksikan tadi panel kepala burung merak sudah dipasangkan. Beratnya 3 ton. Dan ini merupakan satu monumen yang luar biasa besar, tingginya 126 meter," ujar Fadli di Ponorogo, Senin (11/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia berharap keberadaan monumen ini bisa menghidupkan ekosistem budaya dan perekonomian kreatif di Ponorogo.

"Saya berharap kita semua, kementerian, lembaga, pemerintah daerah, provinsi, kabupaten, masyarakat, bisa menghidupkan tempat ini menjadi ekosistem budaya, kantong budaya yang akan hidup dinamis, termasuk menghidupkan perekonomian budaya di sekitar museum. Saya kira ini menjadi ikon yang penting tidak hanya bagi Ponorogo tapi juga bagi dunia," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Fadli juga memberi apresiasi khusus kepada Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko atas inisiatif membangun monumen megah ini. Ia menilai langkah ini menjadi terobosan budaya besar, apalagi Reog Ponorogo sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia.

"Kehadiran monumen yang megah ini bahkan tingginya 126 meter, lebih tinggi dari Garuda Wisnu Kencana. Ini akan menjadi ekosistem yang baik sehingga di lingkungan sekitar monumen, bahkan Ponorogo dan kabupaten/kota sekitarnya di Jawa Timur bisa menjadi destinasi wisata dan kuliner, tentu menghidupkan ekonomi budaya di Ponorogo," kata Fadli.

Ia menambahkan, monumen ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk berani membuat terobosan demi kemajuan kebudayaan.

"Ini menjadi gotong royong semua pihak. Kalau sudah jadi semua, akan tumbuh menjadi wilayah yang banyak didatangi masyarakat luar Ponorogo maupun internasional yang ingin melihat Reog," imbuh Fadli.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, pemasangan kepala burung merak di puncak monumen menjadi penanda selesainya struktur utama bangunan.

"Bersama-sama last puzzle yang ditandai dengan pemasangan kepala burung merak di Monumen Reog Ponorogo barusan selesai, sekarang pengencangan di atas," ujar Sugiri.

Ia menyebut acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh, mulai dari Menteri Kebudayaan, Kepala Museum Indonesia, pejabat provinsi, hingga bupati dari daerah sekitar.

"Mau tidak mau kita harus berkolaborasi, untuk berpikir bersama-sama kota atau kabupaten yang kita sebut tadi menjadi episentrum wisata dan budaya," tambahnya.

Sugiri menuturkan, tahap berikutnya adalah proses finishing dan pengaturan program di dalam museum.

"Tinggal finishing, kedua mengatur program, museum seperti apa, digitalisasi seperti apa, dinding-dinding gambar relief tentang reog, peradaban apa saja diceritakan di dinding, bermain dengan lighting, betapa eloknya kalau main waktu malam hari," pungkasnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads