Weton Tulang Wangi yang salah satunya Sabtu Wage dipercaya memiliki daya spiritual yang kuat dan pancaran aura yang berbeda dari kebanyakan orang. Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, pemilik weton ini sering kali dikaitkan dengan karakter yang tenang namun memikat, serta memiliki kepekaan batin yang tinggi.
Mereka dikenal intuitif, sulit ditebak, dan disegani baik oleh sesama maupun oleh makhluk dari dimensi tak kasat mata. Kehadiran mereka kerap meninggalkan kesan mendalam, seolah membawa daya tarik magis yang sulit dijelaskan.
Dari segi rezeki dan nasib, weton Sabtu Wage dalam kombinasi Tulang Wangi memiliki perjalanan hidup yang naik-turun. Masa kecil umumnya diliputi keberuntungan dan kecukupan, namun memasuki usia remaja hingga dewasa awal, tantangan hidup mulai terasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, watak yang tangguh dan cenderung mandiri membuat mereka mampu bangkit dan membalik keadaan. Rezeki mereka cenderung lancar jika dibarengi dengan sikap hemat, kehati-hatian, dan kejujuran dalam memilih lingkungan pergaulan maupun rekan usaha.
Watak Weton Sabtu Wage
Weton Sabtu Wage memiliki neptu 13. Neptu 13 diperoleh dari penjumlahan nilai hari Sabtu 9 dan nilai pasaran 4.
Orang yang lahir Sabtu Wage memiliki pendirian kuat. Mereka juga teguh dengan prinsip yang dipegang.
Termasuk orang yang setia dan tidak mudah mendua. Kelahiran Sabtu Wage sangat murah hati kepada orang-orang terdekatnya.
Merupakan tipe orang yang pandai mengatur rumah tangga. Mereka akan berusaha sekeras mungkin agar kehidupan rumah tangganya adem ayem.
Kelahiran ini sangat menyukai kemewahan. Mereka menghargai barang-barang berkualitas tinggi.
Sayangnya, mereka mudah tersulut emosi. Termasuk orang yang sangat mudah naik darah jika rencananya tidak berjalan sesuai keinginan.
Mereka selalu bergelut dengan masalah kepercayaan dan rasa memiliki. Jadi, jangan heran menghadapi weton Sabtu Wage yang sedikit cemburuan.
Nasib dan Rezeki Weton Sabtu Wage
Masa kecil penuh keberuntungan karena kebutuhan selalu tercukupi. Memasuki usia sekolah, keberuntungan mulai menurun seiring kondisi ekonomi keluarga yang memburuk atau didikan hidup hemat.
Remaja dijalani dengan prihatin, banyak keinginan tak terpenuhi, namun masa ini membentuk kemandirian dan daya juang. Saat usia 19-24 tahun, nasib mulai membaik, pekerjaan atau usaha berjalan lancar, dan penghasilan cukup stabil.
Usia 25-30 tahun mulai mengalami penurunan rezeki, tapi masih bisa diatasi jika hidup hemat. Kondisi makin sulit pada usia 31-36 tahun, penghasilan pas-pasan dan harus ekstra hati-hati dalam mengatur keuangan.
Perbaikan mulai terasa di usia 37-42 tahun. Keberuntungan meningkat jika Anda tekun dan hati-hati dalam memilih mitra. Usia 43-48 tahun rezeki lebih lancar dan peluang sukses terbuka, tapi tetap waspada terhadap orang yang tidak jujur.
Pada usia 49-55 tahun, rezeki kembali menurun dan muncul tantangan keluarga maupun pekerjaan. Puncak kesulitan terjadi di usia 56-60 tahun-masa yang dianggap paling berat dan penuh cobaan.
Nasib mulai membaik lagi di usia 61-66 tahun. rezeki agak lancar dan kesehatan masih terjaga. Usia 67-72 tahun membawa ketenangan, anak-anak memperhatikan Anda dan kesehatan relatif stabil.
Usia 73-78 tahun menjadi masa yang paling beruntung di hari tua, rezeki lancar dan dukungan keluarga besar. Namun pada usia 79-84 tahun, rezeki mulai menurun meski tidak terlalu berdampak. Fokus utama di masa ini adalah kesehatan dan ketenangan batin.
(hil/irb)