Festival Reog Ponorogo Resmi Dibuka, 65 Grup Akan Adu Kreativitas

Festival Reog Ponorogo Resmi Dibuka, 65 Grup Akan Adu Kreativitas

Charolin Pebrianti - detikJatim
Rabu, 18 Jun 2025 10:10 WIB
Pembukaan Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXX 2025
Pembukaan Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXX 2025 (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXX resmi digelar. Sebanyak 65 grup Reog dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul di Alun-alun Ponorogo, Selasa (17/6) dini hari, untuk memperebutkan Piala Presiden RI. Ajang bergengsi ini sekaligus menandai pembukaan rangkaian perayaan Grebeg Suro di Kota Reog.

Dari total peserta, 24 grup merupakan Reog Remaja dari berbagai sekolah di Ponorogo, sedangkan 41 lainnya adalah grup Reog Dewasa dari luar daerah.

Tak hanya menjadi kompetisi seni budaya, pembukaan FNRP XXX juga menjadi momentum istimewa usai Reog Ponorogo resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Penyerahan piagam penghargaan disampaikan langsung oleh Staf Khusus Menteri Kebudayaan RI Bidang Sejarah dan Perlindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono, kepada Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bukti nyata ketika Reog dibukukan oleh UNESCO. Tentu ini adalah hasil kerja keras semua pihak, terutama Bupati, Pemkab Ponorogo, dan seluruh masyarakat pendukung yang memastikan Reog tetap aktif," ujar Basuki saat memberi sambutan.

Basuki juga menyampaikan bahwa eksistensi Reog tidak hanya kuat di Ponorogo, namun sudah menyebar ke berbagai daerah bahkan mancanegara. Menurutnya, nilai-nilai budaya yang melekat dalam Reog tetap terjaga, meski para senimannya terus berinovasi dalam bentuk penyajian.

ADVERTISEMENT

"Pakem-pakemnya masih sangat kuat. Namun kreativitas seniman dan masyarakat pendukung terus bertransformasi tanpa menghilangkan identitasnya," tambahnya.

Suasana di Alun-alun Ponorogo pun tampak meriah. Ribuan penonton dari berbagai kalangan, mulai anak muda hingga orang tua, memadati area pertunjukan untuk menyaksikan aksi para seniman Reog.

"Di bumi Ponorogo ini, pola pewarisan budaya sangat nyata. Kita bisa melihat bagaimana generasi muda hingga yang sangat senior terlibat aktif dalam pagelaran ini," kata Basuki lagi.

Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menegaskan bahwa FNRP XXX dirancang agar lebih relevan dengan generasi muda, terutama generasi milenial. Ia menggabungkan unsur teknologi dengan pertunjukan seni budaya tradisional.

"Kami kombinasikan antara teknologi dengan budaya," terang pria yang akrab disapa Giri itu.

Penerapan teknologi tersebut terlihat dari penggunaan layar video raksasa, permainan cahaya yang dramatis, hingga video mapping bertema sejarah Reog Ponorogo. Inovasi ini bertujuan agar regenerasi budaya bisa terus berjalan.

"Mudah-mudahan ke depan generasi muda bisa terlibat aktif dalam Reog di segala sisi. Itu yang paling penting," pungkas Giri.

Festival Nasional Reog Ponorogo ke-30 ini akan berlangsung hingga 27 Juni 2025 mendatang. Puncaknya akan ditandai dengan penampilan para finalis terbaik dan penyerahan Piala Presiden kepada grup Reog terbaik.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads