Alasan Jumbo Diminati Jutaan Penonton Menurut Pengamat Film UMM

Alasan Jumbo Diminati Jutaan Penonton Menurut Pengamat Film UMM

Muhammad Aminudin - detikJatim
Minggu, 04 Mei 2025 07:30 WIB
Novin Farid Setyo Wibowo, Dosen Ilmu Komunikasi (Ikom) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM),
Novin Farid Setyo Wibowo, Dosen Ilmu Komunikasi (Ikom) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), (Foto: Istimewa)
Malang -

Industri perfilman Indonesia menjadi sorotan dengan hadirnya film animasi 'Jumbo', karya anak bangsa yang mencuri perhatian publik. Film ini tidak hanya menjadi sebuah hiburan, tetapi sebagai obat rindu bagi pencinta bioskop akan kehadiran film animasi yang berkualitas dan sudah lama dinanti.

Film itu digarap oleh Ryan Adriandhy, seorang anak bangsa yang memiliki tekad tinggi dan telah menamatkan studi magister di Amerika Serikat.

Dosen Ilmu Komunikasi (Ikom) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Novin Farid Setyo Wibowo, S. Sos, M.Si, menyebut perilisan film 'Jumbo' membawa banyak kabar baik dan mendapat respon positif dari masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Novin mengatakan, antusiasme publik melonjak tinggi seiring dengan kabar positif yang tersebar luas, meningkatkan rating film, dan membangkitkan minat menonton film lokal.

Dari sisi produksi, film ini melibatkan banyak kru dan sutradara lokal, menunjukkan keseriusan dalam pengerjaan setiap detail film ini. Hasil akhirnya, film ini dikemas dengan sangat menarik, mudah dipahami, dan sesuai dengan target pasarnya, yaitu anak-anak.

ADVERTISEMENT

"Film ini juga melibatkan sutradara dan crew yang cukup banyak, sehingga membuat lebih menarik lagi film garapan kreator Indonesia," kata N

Novin juga melihat dari segi pengemasan film juga terbilang cukup menarik dan mudah dipahami. Karena target pasar dari film ini adalah anak-anak.

"Kualitas film juga menjadikan daya saing film jumba dapat bersaing di Insutri film Internasioovin kepada wartawan, Sabtu (3/5/2025).nal," tegasnya.

Selanjutnya, kata Novin, momentum rilis yang bertepatan pasca lebaran menjadi faktor pendukung kesuksesan film ini. Di tengah momen libur dan kebersamaan keluarga, banyak orang merasa membutuhkan tontonan berkesan yang tidak hanya menghibur tetapi juga menyentuh.

'Jumbo' hadir di waktu yang sangat tepat ketika publik sedang rindu pada tontonan yang hidup, hangat, dan bermakna.

Menurut Novin, Film Jumbo mempunyai nilai plus dan minus diproduksi dengan cukup detail, bisa bersaing dengan pasar nasional, tayang di waktu yang tepat, diproduksi oleh kreator anak bangsa, serta ada beberapa catatan yang muncul dari penonton.

Meski begitu, Novin menilai, alur cerita dinilai terlalu sederhana dan latar belakang Jumbo yang kelam karena tidak memiliki orang tua terasa berat untuk sebagian penonton anak.

Selain itu, lagu tema film yang cenderung sedih seharusnya bisa lebih ceria untuk anak-anak. Namun, kehadiran Jumbo dinilai sebagai langkah awal yang penting dalam membangun ekosistem perfilman yang lebih sehat.

Novin menegaskan, keberlanjutan produksi film membutuhkan dukungan investor, regulasi pemerintah, dan tentu saja minat penonton.

Untuk bisa bersaing Indonesia harus mulai fokus pada produksi film yang tidak hanya mengikuti selera pasar, tapi juga membentuk selera baru melalui karya yang berkualitas.

Terakhir dia menekankan pentingnya menciptakan film sebagai alat edukasi dan IP (Intelektual Property) jangka panjang yang mampu menghidupi kreator dan memberi dampak lebih besar pada industri.

"Harapannya, Jumbo bisa menjadi pemicu lahirnya film-film animasi edukatif lain yang tak hanya menyaingi produksi pasar lokal juga Internasional, tapi juga menyentuh hati dan membentuk karakter bangsa," tutupnya.




(dpe/hil)


Hide Ads