Banyak cara dilakukan untuk mengisi waktu berbuka puasa. Komunitas pecinta satwa di Kota Probolinggo mengisi ngabuburit dengan kegiatan ini.
Sambil menunggu waktu bunyi bedug Magrib, sejumlah pecinta satwa yang bergabung dalam Animal Lovers Probolinggo, menggelar silaturahmi di area Pujasera Glaser Kota Probolinggo.
Berbagai jenis satwa dibawa oleh masing-masing anggota, mulai ular, berang-berang, musang, iguana, biawak, dan berbagai hewan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 7 Rekomendasi Tempat Ngabuburit Surabaya |
![]() |
Di depan warga yang berkumpul menunggu buka puasa, mereka menunjukkan hewan peliharaannya yang sudah jinak.
Aksi aneka satwa yang ini mengundang perhatian masyarakat, sejumlah anak-anak tidak takut mendekat, bahkan mereka membelai hewan-hewan tersebut.
Hellen, salah satu pecinta satwa, mengatakan dia memilih hewan berang-berang sebagai hewan kesayangannya. Meski hewan yang satu ini memiliki gigi bertaring, dia tidak takut untuk memeliharanya.
"Yang saya pelihara hewan berang-berang, saat ini usianya sekarang masih 4 bulan, berang-berang dapat beli, tidak takut karena sudah jinak dan dirawat sejak kecil, diberi makan kepala ikan, ayam, dan ikan lele, ditaruh di kandang dan disediakan bak diisi air untuk mandi dan bermain" ujar Hellen. Jumat (14/3/2025).
Ribut Haidi, wakil ketua Animal Lovers Probolinggo mengatakan kegiatan ini selain ngabuburit, juga sebagai ajang silaturahmi antar pecinta satwa. Ngabuburit ini sekaligus sosialisasi mencintai dan melindungi hewan.
"Kita setiap Minggu bertemu para komunitas yang tergabung di Animal Lovers Probolinggo, dan rencananya pekan depan kita akan bagi-bagi takjil di pertigaan Ketapang, Kecamatan Kademangan. anggotanya mulai anak-anak hingga orang tua, hewan yang disukai warga saat ngabuburit seperti musang, iquana dan yang ditakuti hewan ular, orang taunya ular berbisa, cuma ngak semua ular berbisa, kita juga edukasi ke masyarakat hewan perlu di lindungi, dipelihara dan disayang, dan jangan dibunuh, kan banyak musang dan biawak di bunuh untuk dimakan" tegas Ribut.
(abq/iwd)