Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan mengirim tim ke lokasi untuk memverifikasi temuan ribuan koin diduga mata uang China kuno di Dusun Slorok, Desa Andonosari, Kecamatan Tutur. Namun belum ada kepastian mengenai asal-usul atau usia koin-koin tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Ika Ratnawati, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengirim tim ke lokasi untuk memverifikasi temuan tersebut.
"Kami sudah berkoordinasi dengan tim ahli, termasuk arkeolog, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur, serta tim ahli cagar budaya. Tim akan datang pada Kamis besok untuk melakukan penelitian lebih lanjut," kata Ika Ratnawati, Rabu (29/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ika mengingatkan sang penemu, Kariyo (47), untuk menjaga barang temuan tersebut hingga penelitian selesai dilakukan. Pasalnya harus ada pendataan terkait temuan benda kuno sebelumnya diambil langkah lebih lanjut.
"Barang-barang kuno itu akan dipastikan asal-usulnya setelah melalui proses pengujian bersama para ahli. Setelah diuji, kita bisa pastikan benda ini berasal dari zaman apa dan nilai sejarahnya," tambahnya.
Kariyo (47), petani di Dusun Slorok, Desa Andonosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, menemukan ribuan koin kuno dengan berat total sekitar 1 kuintal di ladang.
Koin diduga mata uang China kuno itu ditemukan saat mencangkul tanah saat hendak menanam kubis. Namun belum memastikan asal-usul atau usia koin-koin tersebut.
Koin-koin yang ditemukan berhuruf China dengan lubang segi empat di tengah. Koin itu diduga terbuat dari tembaga.
Lokasi penemuan koin-koin merupakan lahan milik Perhutani yang disewa oleh Kariyo. Jarak lokasi penemuan sekitar 100 meter dari tempat tinggalnya.
(ihc/fat)