Saat ini, telah memasuki bulan Desember 2024, yang mana tak kurang dari 30 hari lagi masyarakat dunia akan merayakan pergantian tahun baru masehi. Lalu, bagaimana asal-usul perayaan tahun baru Masehi?
Tahun baru Masehi merupakan pergantian tahun baru yang berlaku dalam kalender Masehi. Penanggalan ini merupakan sistem waktu yang digunakan mayoritas masyarakat dunia. Sehingga pergantian tahun menjadi momen perayaan yang disambut suka cita secara serempak di seluruh belahan dunia.
Sejak kapan tahun baru Masehi dirayakan? Bagaimana asal-usul penggunaan kalender ini? Simak fakta menarik seputar perayaan tahun baru Masehi berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal-usul Perayaan Tahun Baru
Mengutip situs History, catatan tertua tentang perayaan tahun baru bertanggal 4000 tahun lalu, pada masa kekaisaran Babilonia lama. Saat itu, masyarakat Babilonia merayakan pergantian tahun mengikuti waktu ekuinoks vernal atau titik musim semi matahari menandai dimulainya musim semi astronomis.
Pergantian tahun dirayakan dengan perayaan festival religi yang disebut Akitu. Perayaan ini melibatkan beberapa ritual berbeda yang berlangsung selama 11 hari. Tahun baru bagi masyarakat Babilonia juga menandai dimulainya peristiwa politik penting, seperti penobatan raja baru atau mandat baru kerajaan.
Asal-sul Perayaan Tahun Baru Masehi
Awal mula perayaan tahun baru sesuai kalender Masehi berkaitan dengan pengembangan penanggalan bangsa Romawi kuno. Sistem penanggalan bangsa Romawi kuno Sebelumnya masih menggunakan penanggalan Masehi yang terdiri dari 10 bulan dan 304 hari.
Perubahan terjadi pada abad ke-8 SM. Kala itu, raja kedua Roma, Numa Pompilius menambahkan dua bulan pada penanggalan Romawi yang disebut Jauarius dan Februarius. Julius Caesar kemudian berkonsultasi dengan ahli astronomi dan matematika untuk menyempurnakan kalender Masehi.
Ia lalu memperkenalkan kalender Julian dan menetapkan 1 Januari sebagai hari pertama dalam penanggalan ini. Penetapan ini ditujukan untuk menghormati Dewa Janus, dewa yang memiliki dua wajah dan memiliki kemampuan untuk melihat masa depan serta masa lalu.
Masyarakat Roma merayakan momen tahun baru dengan menyiapkan persembahan untuk dewa, bertukar kado satu sama lain, mendekorasi rumah, dan menghadiri pesta perayaan. Pada abad pertengahan di Eropa, pemimpin gereja Kristen mengikuti perayaan tahun baru pada 1 Januari.
Tanggal 1 Januari dianggap memberi makna religius di antara perayaan Natal pada 25 Desember dan perayaan Paskah 25 Maret. Paus Gregory ke-13 juga menetapkan 1 Januari sebagai tahun baru pada 1582 M.
Perayaan Tahun Baru di Dunia
Sebagai momen tahunan yang dirayakan masyarakat dunia, berbagai tradisi unik yang dilaksanakan warga dunia untuk memperingati tahun baru. Berikut beberapa di antaranya perayaan tahun baru di dunia.
1. Melempar Bunga Putih ke Lautan, Brazil
Untuk menyambut tahun baru, warga Brazil akan berduyun-duyun datang ke laut dengan membawa bunga putih. Bunga putih ini nantinya dilemparkan ke laut. Melempar bunga putih ke laut ini sebagai lambang penghormatan kepada Dewi Lautan.
2. Makan 12 Anggur, Spanyol
Warga Spanyol percaya jika dengan memakan 12 buah anggur sebelum tahun baru bisa menangkal nasib buruk. Tidak ada aturan khusus warna buah anggur yang dimakan dalam tradisi ini. Namun buah anggur dimakan 12 detik sebelum tahun baru
3. Serba Bulat, Filipina
Warga Filipina menyajikan makanan dengan bentuk serba bulat saat tahun baru. Bahkan, para warganya juga akan mengenakan pakaian dengan motif bulat-bulat. Orang Filipina percaya bentuk bulat merupakan simbol keberuntungan dan rezeki. Dengan mengenakan pakaian dan makan makanan serba bulat bisa mendatangkan rezeki dan keberuntungan.
4. Menyantap Puding Almond, Swedia dan Norwegia
Masyarakat Swedia dan Norwegia merayakan tahun baru dengan menyajikan puding nasi dengan kacang almond yang tersembunyi di dalamnya. Dikatakan bahwa siapa pun yang menemukan kacang almond tersebut akan mendapatkan keberuntungan selama satu tahun ke depan.
5. Berkeliling dengan Koper kosong, Kolombia
Di Kolombia, terdapat tradisi unik yang dapat ditemui saat perayaan tahun baru. Masyarakat lokal sering terlihat berlari mengelilingi kompleks rumah sambil membawa koper kosong. Tradisi ini diyakini membawa simbolisme positif terkait perjalanan dan petualangan.
Masyarakat Kolombia percaya bahwa melibatkan diri dalam kegiatan ini pada malam tahun baru dapat menjamin tahun yang baru penuh dengan kegiatan traveling atau perjalanan yang menyenangkan. Tradisi ini menciptakan semangat yang ceria dan harapan akan petualangan baru di masa depan.
Itulah detikers tradisi perayaan tahun baru unik di berbagai negara. Sudah siap merayakan tahun baru penuh suka cita? Yuk, rencanakan liburan tahun baru.
(ihc/irb)