Pasar Wonokromo merupakan salah satu pasar tertua di Surabaya. Sebelum berganti nama menjadi Pasar Wonokromo, warga menyebut pasar yang terletak di Surabaya bagian selatan ini Pasar Krempyeng. Namun seiring berkembangnya waktu, penamaan Pasar Krempyeng ini akhirnya berubah menjadi Pasar Wonokromo.
Sejarawan Begandring Soerabaia, Kuncarsono Prasetyo membenarkan memang dari awal Pasar tersebut bernama Wonokromo, hanya saja jenis barang yang dijual membuat Pasar itu terkenal dengan sebutan Pasar Krempyeng.
"Pasar Wonokromo adalah satu dari empat pasar tertua di Surabaya, selain Pasar Keputran, Pasar Pabean dan Pasar Genteng. Posisi Pasar Wonokromo ada di samping Sungai. Dari awal memang Wonokromo, kalau Krempyeng itu kan jenis dagangannya," kata Kuncar ketika dikonfirmasi detikJatim, Kamis, (31/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tidak hanya di Pasar Wonokromo, kata Kuncar, di mana-mana pasar lain yang menjual barang eceran juga disebut sebagai Pasar Krempyeng. Hal itu sudah lumrah dalam penamaan jenis pasar, terlebih di seluruh Jawa.
"Pasar yang menjual kebutuhan eceran rumah tangga, namanya Pasar Krempyeng. Jadi kalau ada namanya berubah dari nama Pasar Krempyeng menjadi Pasar Wonokromo itu tidak benar. Karena memang Krempyeng dari jenis, bukan nama pasar," urainya.
Selain itu, Pasar Wonokromo memiliki lokasi yang strategis berada di Jalan Daendels, tepatnya di Jalan utama Raya Anyer-Panarukan. Lokasi pasar tersebut juga dekat dengan stasiun, sehingga jika akan menuju ke luar kota menjadi lebih mudah.
"Kan ada Stasiun Wonokromo, sehingga pasar itu jadi sentra di sana. Dilengkapi ada stasiun, ada pabrik kilang minyak. Kalau kita melihat modelnya itu kan mulai dirombak pascaIndonesia merdeka. Baru-baru ini dirombak itu tahun 2004-2005, tapi pembangunan sebelumnya itu tahun 1950-an," tandasnya.
Bahkan, pembangunan Pasar Wonokromo saat revitalisasi dulu dianggap Kuncar cukup luas. Hal ini dikarenakan pembangunan Pasar tersebut sampai dipisahkan oleh jalanan. Namun, keberadaan Pasar Wonokromo kembali seperti dulu karena terkena dampak pelebaran jalan.
"Dari modelnya itu luas sampai dipisahkan jalan, jadi Jalan Wonokromo dulu berhadap-hadapan dengan pasar. Tapi kan sekarang yang sebelah sana barat hilang karena pelebaran jalan, dulu itu semua di area barat dan timur Pasar Wonokromo, jadi cukup luas," tandas Kuncar.
Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(irb/iwd)