Rekomendasi Baju Adat Jawa Timur untuk Karnaval 17 Agustus

Rekomendasi Baju Adat Jawa Timur untuk Karnaval 17 Agustus

Mira Rachmalia - detikJatim
Rabu, 14 Agu 2024 11:25 WIB
Murid-murid sekolah Minggu Gereja Bethel Indonesia (GBI) Eben Haezer Jakarta Pusat dengan berkaian adat menyanyikan lagu-lagu nasional saat karnaval di Bunderan HI, Jakarta (21/08/2016). Kegiatan memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-71  ini dalam rangka menanamkan cinta bangsa dan cinta tanah air sejak dini. Hasan Alhabshy/detikcom
Ilustrasi karnaval Agustusan. Foto: Hasan Alhabshy
Surabaya -

Jelang puncak perayaan HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024, salah satu acara yang biasanya dihelat adalah karnaval dengan baju daerah. Seringkali karnaval diikuti anak-anak usia sekolah sehingga perayaan karnaval semakin meriah dan semarak.

Baju adat daerah ikut mencerminkan identitas budaya yang memiliki nilai historis tinggi. Baju adat daerah Jawa Timur, umumnya memiliki motif garis-garis sebagai ciri khasnya.

Meski terlihat sederhana, motif ini melambangkan nilai-nilai kehidupan dan tradisi turun menurun di masyarakat Jawa Timur. Lalu, apa saja jenis baju daerah khas Jawa Timur yang bisa dipakai untuk karnaval 17 Agustusan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Singkat Pakaian Adat Jawa Timur

Pakaian adat Jawa Timur memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perkembangan budaya dari masa lampau hingga masa kini. Keberadaannya dipengaruhi berbagai periode sejarah dan nilai-nilai sosial, ekonomi, serta politik.

Pakaian adat ini menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Jawa Timur. Lebih dari itu, pakaian adat Jawa Timur juga penting dalam berbagai upacara adat dan peristiwa penting.

ADVERTISEMENT

Jenis Baju Adat Jawa Timur

Ada banyak jenis pakaian adat beserta perlengkapannya yang digunakan di provinsi bagian paling timur Pulau Jawa ini. Masing-masing jenis pakaian dan perlengkapan tersebut tentunya memiliki fungsi dan maksud berbeda-beda.

Misalnya pakaian untuk acara pertunjukan, pernikahan, dan festival beda jenisnya. Tidak hanya itu, banyaknya jenis pakaian adat di provinsi ini juga menyesuaikan budaya kota, kabupaten, atau daerah yang ditinggali. Berikut beberapa baju adat Jawa Timur untuk karnaval 17 Agustusan.

1. Baju Gothil dan Celana Komprang

Baju ghotil merupakan kaus polos berwarna hitam dan berlengan panjang, memiliki ukuran yang longgar jika dipakai, dan seringkali dikenakan pria warok Ponorogo. Celana komprang merupakan pasangan dari baju gothil.

Ukurannya yang besar dan longgar saat dipakai seolah memberi ruang pada penggunanya untuk menikmati ruang gerak. Bentuk celana ini cukup unik, ditambah lagi celana ini dijahit dengan teknik khusus.

Di bagian pinggang, celana diberi kolor yang terbuat dari bahan lawe dengan ujungnya yang menjuntai ke bawah. Bentuk ini dapat menambah kesan gagah dan sangar bagi pemakainya.

reog ponorogo ke belandareog ponorogo ke belanda Foto: Istimewa

2. Pakaian Mantenan

Pakaian mantenan adalah busana lengkap yang terdiri dari penutup kepala dan rangkaian bunga melati. Melambangkan kesucian dan keharmonisan dalam pernikahan, pakaian ini dipakai kedua mempelai pada upacara pernikahan adat Jawa Timur, sebagai simbol dari awal perjalanan hidup baru bersama.

Baju mantenan untuk pria terbuat dari kain beludru hitam dan berupa beskap (jas resmi dalam tradisi Jawa Mataraman), yang bagian depan dan belakangnya tidak sama panjangnya. Sedangkan, untuk wanita menggunakan kemben dikombinasikan dengan baju untuk menutupi bagian tubuh yang masih terbuka.

Untuk bawahan baju manten, baik pria maupun wanita, menggunakan jarik bermotif batik. Motif batik yang dipilih seragam untuk menguatkan kesamaan sebagai pasangan.

Artis Menikah Pakai Baju Adat JawaArtis menikah pakai Baju Adat Jawa Foto: Instagram

3. Baju Pesa'an dan Kebaya Rancongan

Memiliki model yang kental akan budaya Madura membuat pakaian adat ini banyak dipilih saat menghadiri berbagai acara spesial perayaan hari besar di Jawa Timur. Padahal, dulunya baju pesa'an merupakan pakaian sehari-hari rakyat biasa.

Ciri khas pesa'an memancarkan kesan sederhana. Terbuat dari kain katun polos dengan segala warna, berlengan panjang, dan serba longgar. Baju ini tidak memakai kancing, yang mana lubang kancingnya hanya sebagai hiasan saja.

Untuk bagian bawah dilengkapi dengan celana gomboran, sarung plekat, dan alas kaki terompah. Sementara kebaya rancongan yang dikenakan wanita merupakan jenis kebaya katun bermotif kembang-kembang atau polos dan berwarna. Bagian badan dan lengannya dibuat press body, dan terdapat hiasan di dada.

4. Baju Sakera

Baju sakera adalah pakaian dengan warna-warna cerah dan motif batik yang khas. Mencerminkan kegagahan dan keceriaan dalam budaya Jawa Timur.

Pakaian ini sering dipakai dalam berbagai acara formal atau pakaian sehari-hari. Baju sakera menjadi representasi dari semangat dan kegembiraan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Celana Kombor

Terbuat dari kain katun atau tenun, celana ini sering dipakai sebagai bagian dari busana adat pada berbagai kesempatan. Celana kombor menjadi simbol dari nilai-nilai tradisional yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Jawa Timur.

6. Sarong Bahan

Sarong bahan adalah kain panjang yang dililitkan di pinggang dan mencapai sebatas lutut atau mata kaki. Sarong bahan dipakai sebagai rok atau selendang tambahan dalam busana adat Jawa Timur. Kain ini menjadi simbol kesederhanaan dan fungsionalitas dalam berbusana.

Kain yang sering digunakan dalam pembuatannya adalah kain katun, kain sutra, atau juga kain satin yang nyaman digunakan karena berkualitas tinggi. Warna yang seringkali digunakan adalah warna mencolok dan beragam seperti hijau kotak-kotak, biru kotak-kotak, atau kuning keemasan.

7. Baju Adat Sutra Bawean

Pakaian adat dari Suku Bawean ini terbuat dari kain sutera. Selain itu, terdapat motif sulaman yang sangat khas dan beragam dengan corak berwarna-warni. Konsep tersebut berlaku pada pakaian adat laki-laki maupun perempuan.

Memiliki tampilan yang cantik dan elegan membuat baju ini kerap dipakai dengan beragam alasan. Untuk melestarikan kebudayaan daerah, meningkatkan ekonomi lokal, atau sekadar agar penggunanya terlihat lebih cantik nan elegan.

Variasinya yang beragam semakin menambah popularitas baju adat Bawean. Ada yang bermodel kurung, baju pesak, dan masih banyak lagi. Hanya saja, segi harga memang cukup fantastis. Selain materialnya yang berkualitas, beberapa komponen baju ini bernilai seni tinggi.

8. Baju Manten Banyuwangi

Untuk wanita, mengenakan kemben dengan kain khas Jawa Timur, lengkap dengan berbagai hiasan pernikahan yang bernilai filosofis. Seperti gelang motif, selendang, anting-anting greol, dan sandal selop. Sedangkan, laki-laki berupa rantai jam dan perlengkapan bendel, serta selop.

Mengimbangi tampilan perempuan, mempelai laki-laki akan bertelanjang dada dengan hiasan serupa pasangan pengantinnya. Ketika mengenakannya, seakan pasangan ini menjadi sultan dan permaisuri sesaat.

Anggota KPPS di Banyuwangi kenakan baju pengantin saat pelantikanAnggota KPPS di Banyuwangi kenakan baju pengantin saat pelantikan Foto: Anggota KPPS di Banyuwangi kenakan baju pengantin saat pelantikan (Dok. Istimewa)

Itu tadi sederet rekomendasi baju adat Jawa Timur untuk meriahkan karnaval HUT ke-79 RI. Semoga bermanfaat ya.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads