Memasuki bulan Agustus, ada beberapa hari besar nasional dan internasional yang diperingati pada bulan ini. Lantas, tanggal 1 Agustus memperingati hari apa?
Ada banyak peringatan penting internasional yang diperingati setiap bulan Agustus. Di antaranya ada dua peringatan hari besar pada 1 Agustus.
Peringatan 1 Agustus
Tanggal 1 Agustus memperingati beberapa hari besar internasional. Dua di antaranya, yaitu Hari ASI Sedunia dan Hari Kanker Paru Sedunia. Berikut peringatan hari besar internasional 1 Agustus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Hari ASI Sedunia
Dilansir dari National Today, Hari ASI Sedunia diperingati dengan perayaan Pekan Menyusui setiap tanggal 1-7 Agustus. Peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran tentang menyusui dan manfaatnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan menyusui hingga anak berusia dua tahun.
Pekan Menyusui diselenggarakan Aliansi Dunia Aksi Menyusui (WABA) sejak tahun 1992. Kegiatan ini bertujuan mempromosikan manfaat menyusui, juga mencakup sistem perawatan kesehatan dan perempuan.
Peringatan ini didorong fenomena banyaknya wanita yang meninggalkan pemberian ASI tradisional pada abad ke-19. Bahkan, pada awal abad ke-20, beberapa negara memandang negatif pemberian ASI, hingga dokter menunjukkan dampak kekurangan ASI pada anak.
Pada tahun 1960-an, pemberian ASI mengalami kebangkitan dan dipromosikan di seluruh dunia hingga saat ini ada peringatan Hari ASI Sedunia. Pada tahun 2016, Pekan Menyusui menyelaraskan misinya dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan mulai mempromosikan berbagai strategi untuk mendorong pemberian ASI.
2. Hari Kanker Paru Sedunia
Hari Kanker Paru Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Agustus. Peringatan ini untuk menekan angka kejadian kanker paru di seluruh dunia. Pada hari ini, orang-orang diajak mengampanyekan kesadaran tentang kanker paru, sekaligus mendorong orang untuk memeriksakan diri.
Menurut WHO, kanker ini sangat umum terjadi di dunia, dan setiap tahun lebih banyak orang meninggal karena kanker paru daripada kanker usus besar, kanker payudara, maupun kanker hati.
Kandek paru pertama kali dikenal pada abad ke-19. Saat itu, kanker paru merupakan penyakit yang sangat langka. Sekitar 150 tahun lalu, orang-orang hanya pernah mendengar tentang penyakit ini, dan penelitian menunjukkan kurang dari 1% hingga 2% populasi menderita penyakit ini.
Meskipun masih langka pada awal abad ke-20, penyakit ini menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada pria di lebih dari 25 negara. Tidak diketahui secara pasti apa penyebab peningkatan kasus ini, namun diduga karena udara tercemar, frekuensi lalu lintas yang lebih besar, bahkan peningkatan paparan gas selama Perang Dunia I.
Merokok juga diduga menjadi faktor kanker paru. Namun, penelitian ini baru dilakukan pada tahun 1940-an dan 50-an, yang menunjukkan bukti kuat yang menghubungkan kanker paru dengan merokok. Orang-orang pun akhirnya menyadari efek buruk nikotin dan tembakau.
Kanker paru tidak hanya memiliki satu penyebab. Paparan jangka panjang melalui udara terhadap semua bahan karsinogenik, di antaranya gas radon, uranium, dan asbes berperan dalam perkembangan kanker paru.
Pada abad ke-21, kanker paru menjadi penyakit yang umum terjadi dan penyebab kematian tertinggi di dunia. Fenomena ini pun meningkatkan kesadaran akan kanker paru-paru dan penyebabnya.
(hil/irb)