Rayakan tahun baru hijriah atau bulan Sura, warga Dongko, Trenggalek menggelar upacara adat Ngitung Batih. Tradisi ini telah dilakukan secara turun-temurun.
Upacara Ngitung Batih atau menghitung keluarga diawali dengan kirab takir plontang dan aneka sesaji dari ruas jalan utama kecamatan menuju lapangan Blimbing, Kecamatan Dongko.
Takir plontang dan aneka sesaji tersebut kemudian diserahkan ke pemimpin kecamatan untuk dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh adat setempat. Salah satu momen yang ditunggu adalah rebutan takir plontang, masyarakat yang hadir di lokasi adu cepat untuk mendapatkan aneka sajian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, sejumlah ayam hidup yang dilepas oleh para pejabat dan tokoh menjadi rebutan masyarakat.
![]() |
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek Sunyoto, mengatakan upacara adat Ngitung Batih merupakan tradisi yang telah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat di Kecamatan Dongko setiap menjelang pergantian tahun baru hijriah.
"Ngetung Batih itu adalah menghitung anggota keluarga. Maknanya apa, pada malam pergantian tahun orang itu introspeksi apa yang telah dilakukan sebelumnya, sekaligus bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa," kata Sunyoto, Minggu (7/7/2024).
Menurut Sunyoto, dalam upacara adat ini, sekaligus menjadi momentum untuk memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar tahun berikutnya diberikan keberkahan, keselamatan dan dijauhkan dari marabahaya.
"Jadi maknanya syukur dan permohonan. Syukur atas yang dicapai tahun ini dan permohonan untuk tahun berikutnya," ujarnya.
Sementara itu Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan tradisi Ngetung Batih saat ini juga menjadi ajang berbagi, karena setelah upacara berlangsung dilakukan pembagian takir dan ayam kepada masyarakat.
"Upacara adat Ngitung Batih saat ini telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya tak benda, sehingga perlu kita lestarikan," kata Mochamad Nur Arifin.
Pihaknya berharap dalam menapaki tahun baru hijriah mendatang masyarakat di Kecamatan Dongko maupun Trenggalek diberikan keberkahan dan dijauhkan dari marabahaya.
"Semoga Allah memberikan Rahmat kepada kita semua. Semoga di Dongko maupun Trenggalek pada umumnya tidak ada bencana," jelasnya.
(abq/iwd)