Saat Puluhan Warga Cuci Batu Manik Pamuksa Sri Aji Jayabaya Jelang 1 Suro

Saat Puluhan Warga Cuci Batu Manik Pamuksa Sri Aji Jayabaya Jelang 1 Suro

Andhika Dwi - detikJatim
Sabtu, 06 Jul 2024 20:15 WIB
Pencucian batu manik di Pamuksan Prabu Sri Aji Jayabaya, Kediri.
Pencucian batu manik di Pamuksan Prabu Sri Aji Jayabaya, Kediri. (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)
Kediri -

Jelang perayaan Satu Suro, ada yang berbeda di kawasan Pamuksa Sri Aji Jayabaya, Kediri. Puluhan warga dari berbagai komunitas dan paguyuban kebudayaan melaksanakan ritual pencucian Batu Manik.

Batu manik merupakan benda suci yang dipercaya warga sebagai lokasi moksa Prabu Sri Aji Jayabaya. Batu itu dicuci menyambut peringatan tahun baru Jawa tanggal 1 Suro yang akan jatuh pada, Minggu (7/7/2024) besok.

Menurut panitia 1 Suro Petilasan Sri Aji Jayabaya, Hartono, pencucian batu manik itu menjadi ritual tahunan yang selalu diikuti secara antusias oleh paguyuban komunitas budaya dari berbagai daerah seperti Karisidenan Kediri, Gresik, Banyuwangi, Solo, hingga Pulau Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi nanti untuk pembersihan manik diikuti beberapa paguyuban komunitas budaya yang bersifat untuk umum," kata Hartono, Sabtu (6/7/2024).

Dia juga menjelaskan bahwa kegiatan pencucian batu manik di Pamuksan Sri Aji Jayabaya ini memang dibuka untuk umum. Sehingga masyarakat umum bisa ikut berpartisipasi melakukan ritual tahunan ini jelang tahun baru penanggalan Jawa.

ADVERTISEMENT
Pencucian batu manik di Pamuksan Prabu Sri Aji Jayabaya, Kediri.Pencucian batu manik di Pamuksan Prabu Sri Aji Jayabaya, Kediri. (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)

Pencucian batu manik di Pamuksan Sri Aji Jayabaya itu juga dilakukan dalam rangka persiapan upacara ritual kirab budaya peringatan hari 1 Suro yang akan digelar Minggu pagi.

"Untuk proses upacara satu Suro dimulai dan dilaksanakan besok pagi pukul 09.00 WIB di halaman Balai Desa Menang," inbuh Hartono.

Salah seorang peserta yang turut mencuci Batu Manik, Qoiri mengaku selalu turut serta dalam ritual tahunan ini. Perwakilan dari paguyuban Pondok Mburi Wong Bodho asal Gresik itu selalu ikut dalam ritual pencucian batu manik di Pamuksan Sri Aji Jayabaya.

"Pencucian batu manik dilakukan secara khidmat dan sakral supaya kami mendapatkan suri tauladan atau manfaat dari Prabu Sri Aji Jayabaya," pungkas Qoiri.

Hal senada juga diutarakan Rendy, warga Bujel Kota Kediri. Dia juga mengaku cukup antusias dalam ritual itu karena ini merupakan tradisi tahunan yang kerap dia ikuti.

"Saya sudah sering dan tiap tahun apalagi satu Suro selalu mengikuti kegiatan ini. Sudah tradisi," jelas Rendy.




(dpe/fat)


Hide Ads