Manten Tebu Jadi Penanda Dimulainya Musim Giling di Blitar

Manten Tebu Jadi Penanda Dimulainya Musim Giling di Blitar

Fima Purwanti - detikJatim
Rabu, 15 Mei 2024 14:37 WIB
Manten tebu Pabrik Gula di Blitar
Manten tebu Pabrik Gula di Blitar/Foto: Fima Purwanti/detikJatim
Blitar - Tradisi manten tebu menjadi simbol alias penanda musim giling dimulai di Pabrik Gula yang berada di Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. Tradisi manten tebu ini juga digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas panen hingga musim giling tebu.

Tarian cucuk lampah mengawali prosesi tradisi pengantin tebu. Tarian ini menunjukkan arah atau langkah kaki bagi pengantin. Pengantin perempuan dan laki-laki menggunakan busana pengantin Jawa lengkap.

Para pengantin itu membawa pohon tebu wadon (wanita) dan lanang (lelaki) untuk dipersatukan oleh dukun di atas pelaminan. Layaknya prosesi dalam ritual pengantin Jawa, pengantin wanita juga turut memecahkan telur dan membasuh bagian bawah pohon tebu lanang.

Manten tebu Pabrik Gula di BlitarManten tebu Pabrik Gula di Blitar Foto: Fima Purwanti/detikJatim

Setelah dua tebu itu disatukan, pengantin akan membawanya menuju mesin penggilingan dengan diiringi pendamping pengantin hingga penari.

Tebu pengantin akan dilempar ke mesin penggiling sebagai simbol dimulainya musim giling tebu. Diikuti dengan puluhan truk yang mengeluarkan muatan tebu ke mesin giling secara bergantian.

"Tradisi manten tebu ini digelar setiap tahunnya, saat musim giling di PT RMI. Ini menjadikan tradisi manten tebu satu-satunya di Kabupaten Blitar," kata Industrial Relations Manager PT RMI Blitar, Putut Hindaruji kepada detikJatim, Senin (15/5/2024).

Menurut Putut, tradisi manten tebu dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen tebu yang melimpah. Selain itu, juga diharapkan saat musim giling diberikan kelancaran.

Sementara itu, Factory Manager PT RMI Blitar Heri Widarmanto menyebut, target giling tebu musim ini mencapai 1,1 juta ton. Sedangkan angka randemen ditargetkan dapat naik sebesar 8,20 persen dengan target produksi gula sebanyak 90.170 ton gula kristal putih.

"Di tahun 2023 kemarin target penerimaan tebu kita menyusut, hanya sekitar 1,17 juta ton dari yang sebelumnya 1,25 juta ton. Ini karena dampak iklim el nino, yang menyebabkan gangguan tanaman sampai hasil panen," jelasnya.

Meski pihaknya tak mencapai target, namun nilai randeman 8,25 persen dengan hasil produksi 97.143 ton itu dapat menduduki peringkat kedua randemen tertinggi di pulau Jawa.

"Nah tahun ini kami pasang target sekitar 8,20 untuk angka randemen, dengan target produksi sekitar 90 ribu ton lebih. Untuk itu kami meminta dukungan kepada semua pihak, agar produksi gula putih dari petani tebu Blitar bisa meningkat," tandasnya.


(hil/dte)


Hide Ads